Kehamilan adalah momen menyenangkan bagi calon orang tua. Mengandung satu janin saja sudah cukup happy, bayangkan jika sekaligus dua alias kembar. Pasti berlipat kebahagiaannya. Namun, yang perlu Bunda tahu, pengalaman mengandung janin kembar akan berbeda dengan pengalaman mengandung pada umumnya. Begitu pula dengan proses persalinannya.
Nah, jika saat ini Bunda sedang mengandung janin kembar, perbanyak cari tahu informasi soal persalinan kembar yuk. Di sini, kami telah merangkum beberapa hal krusial tentang persalinan kembar yang perlu Bunda tahu.
Tahukah Bunda, bayi kembar cenderung lahir lebih awal, yakni tidak lebih dari 38 minggu. Dilansir dari pregnancybirthbaby.org.au, hanya kurang dari separuh kehamilan kembar yang bertahan lebih dari 37 minggu. Karena lahir prematur, ada kemungkinan salah satu bayi Bunda atau bahkan keduanya akan membutuhkan perawatan khusus, seperti inkubator. Pastikan fasilitas kesehatan yang Bunda pilih mengakomodasi hal ini, ya.
Saat Bunda mengandung janin kembar, lebih baik diskusikan pilihan persalinan sedari awal kehamilan dengan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Bunda. Oleh nakes, biasanya Bunda yang mengandung janin kembar akan disarankan untuk melahirkan di rumah sakit alih-alih melahirkan di bidan atau klinik. Pasalnya, melahirkan janin kembar lebih rentan dengan komplikasi. Jika Bunda melahirkan di rumah sakit, penanganan komplikasi akan lebih cepat.
Banyak yang berpikir bahwa janin kembar hanya dapat dilahirkan secara caesar. Padahal, seperti dilansir dari situs nhs.uk, 40% bayi kembar dilahirkan secara pervaginam. Namun, memang, biasanya Bunda akan disarankan menggunakan epidural sebagai pereda rasa sakit. Pilihan persalinan pervaginam juga lebih mungkin dilakukan jika kedua bayi Bunda tidak berada dalam posisi sungsang.
Perlu diingat, ada beberapa kondisi yang membuat bayi Bunda tidak ideal untuk dilahirkan secara pervaginam. Salah satunya jika Bunda sebelumnya melahirkan secara caesar.
Persalinan pervaginam dapat langsung dilakukan untuk kedua bayi Bunda jika bayi kedua Bunda berada dalam posisi yang bagus sesaat setelah bayi pertama dilahirkan. Biasanya, tenaga kesehatan akan melakukan pengecekan perut dan vagina untuk memastikan kondisi bayi. Jika kontraksi Bunda berhenti setelah bayi pertama lahir, biasanya tenaga kesehatan akan merangsangnya kembali dengan pemberian hormon via infus.
Dikutip pula dari nhs.uk, lebih dari 50% bayi kembar dan hampir seluruh bayi triplet dilahirkan secara caesar. Dalam kondisi apa bayi Bunda akan dilahirkan secara caesar? Biasanya saat kondisi-kondisi ini, Bun.
Saat mengandung bayi kembar, Bunda juga memiliki potensi untuk melahirkan satu bayi secara pervaginam dan bayi lainnya secara caesar. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi. Persentasenya di bawah 5%.
Bayi kembar identik terjadi ketika satu sel sperma membuahi satu sel telur yang sama lalu terbelah menjadi dua. Itulah mengapa bayi kembar identik memiliki DNA yang sama dan biasanya memiliki jenis kelamin yang sama.
Untuk mengetahui bayi Bunda kembar identik atau tidak, tenaga kesehatan akan menguji plasenta untuk melihat membran di dalamnya. Bila bayi memiliki plasenta tunggal dengan 1 membran luar (chorion) dan 2 membran dalam (amnion), maka bayi kembar Bunda dapat dikatakan identik (monozygotic). Penentuan bayi kembar identik atau tidak juga bisa dilakukan melalui tes DNA.
Itulah serba-serbi mengenai persalinan bayi kembar. Semoga bisa membantu Bunda yang saat ini sedang mempersiapkan persalinan, ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…