Sehati Kehamilanku

Tahukah Bunda, alat ultrasonografi atau USG belum umum digunakan untuk pemeriksaan rahim sampai tahun 1970-an. Alat ini ditemukan pada tahun 1950-an dan baru mulai digunakan dalam pemeriksaan kehamilan di Inggris Raya pada awal tahun 1970-an. 

Sebelum keberadaan alat USG, pemeriksaan rahim dilakukan secara manual yaitu dengan doppler, stetoskop, dan pemeriksaan Leopold. Cara ini pun masih dilakukan hingga kini, utamanya dilakukan oleh bidan untuk mengetahui posisi janin dalam rahim. 

Apa itu pemeriksaan Leopold

Manuver Leopold atau biasa dikenal dengan pemeriksaan Leopold adalah sebuah cara sistematis yang dilakukan untuk mengetahui posisi janin dalam rahim Bunda. Nama Leopold sendiri diambil dari ginekolog Christian Gerhard Leopold yang memperkenalkan cara ini pertama kali. Selain dapat mengetahui posisi janin, pemeriksaan ini juga dapat memprediksi berat janin.

Pemeriksaan Leopold umum dilakukan oleh bidan maupun dokter kandungan dalam pemeriksaan kehamilan. Biasanya dilakukan kepada ibu yang kehamilannya sudah berusia di atas 20 bulan.

Langkah pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan ini terdiri dari empat langkah dan setiap tahap perlu dilakukan untuk memastikan posisi janin dalam rahim. 

Pemeriksaan Leopold 1

Pada tahap ini bidan akan meletakkan kedua telapak tangan di bagian atas perut Bunda untuk memperkirakan titik teratas janin. Pemeriksaan ini dapat mengetahui usia kehamilan serta bagian janin yang terdapat di bagian puncak perut Bunda atau fundus uteri. 

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pemeriksaan ini adalah posisi kepala janin menghadap atas atau menghadap bawah. Jika saat pemeriksaan Bidan meraba bagian yang keras dan bulat, maka kemungkinan besar posisi kepala janin ada di atas. Sementara saat pemeriksaan teraba lembut dan lunak, artinya bokong janin berada di bagian atas perut. 

Pemeriksaan Leopold 2

Pada manuver kedua ini bidan akan meletakkan kedua telapak tangannya pada area sisi perut Bunda. Selain melakukan perabaan, Bidan juga akan menekan area ini secara lembut namun dalam. 

Pemeriksaan kedua ini bertujuan untuk menentukan posisi janin hadap kiri atau kanan. Jika Bidan merasakan bagian yang lebar dan keras di sisi kanan, artinya punggung janin ada di sisi tersebut. Begitu pula sebaliknya. 

Pemeriksaan Leopold 3

Pada pemeriksaan ketiga ini Bidan akan menentukan bagian janin yang berada di bawah perut. Bidan akan memegang bagian bawah perut Bunda, tepat di atas simfisis pubis, dengan ibu jari dan jari-jari tangan sebelah kanan. 

Pemeriksaan ini bertujuan untuk membedakan bagian presentasi dari janin dan apakah janin sudah masuk panggul atau belum.

Pemeriksaan Leopold 4

Manuver Leopold keempat ini dilakukan dengan meraba bagian bawah perut dengan telapak tangan. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memvalidasi hasil yang ditemukan pada pemeriksaan ke-3 dan untuk mengetahui sejauh mana janin sudah masuk panggul.

Jika kepala janin sudah masuk ke panggul, maka Bidan akan sulit meraba kepala janin.

Ingat ya Bunda, pemeriksaan Leopold ini hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah terlatih melakukannya, seperti Bidan dan dokter. Pemeriksaan ini perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu janin. 
Nah, hasil pemeriksaan di atas akan dijadikan bahan pertimbangan bagi bidan untuk menentukan proses persalinan yang aman bagi Bunda. Biasanya keputusan ini juga didasari oleh beberapa pemeriksaan lain yang tujuannya melihat kondisi janin dan ibu secara lebih menyeluruh. Dua pemeriksaan penyerta manuver Leopold ini adalah pemeriksaan USG dan pemeriksaan CTG.