Salah satu tes kehamilan yang bisa dilakukan di rumah adalah penggunaan testpack. Metode ini pun bisa dibilang mudah, karena cukup dengan mencelupkan perangkat tes ke dalam urin, Bunda sudah bisa mengetahui status kehamilan. Namun, jangan karena penggunaannya mudah, Bunda lantas menyepelekan detailnya, ya.
Pasalnya, tes kehamilan menggunakan testpack seringkali memunculkan hasil yang tidak akurat, seperti false negative. Alias, Bunda sebenarnya hamil, tapi tidak terdeteksi oleh testpack. Kekeliruan seperti ini kadang terjadi bukan karena masalah pada testpack-nya, Bun, tetapi pada cara kita menggunakannya. Nah, di sini Bunda akan diberikan tips dan trik mengenai cara melakukan tes kehamilan dengan testpack agar hasil yang Bunda peroleh akurat. Simak, ya.
Waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah sehari setelah Bunda mengalami telat menstruasi. Misalnya, periode menstruasi Bunda biasa dimulai pada tanggal 10, lakukanlah tes pada tanggal 11 jika pada tanggal 10-nya Bunda belum mengalami menstruasi.
Menurut studi yang dilakukan oleh Cole pada tahun 2011, tes kehamilan dengan testpack yang dilakukan sehari setelah telat menstruasi memiliki tingkat akurasi sebesar 100%. Namun, tingkat akurasi ini mungkin agak sulit dicapai oleh Bunda yang mengalami menstruasi tidak teratur. Bunda dengan kriteria seperti ini mesti secara berkala melakukan tes kehamilan satu hari setelah tanggal-tanggal yang dicurigai sebagai dimulainya periode menstruasi.
Lalu, kapankah waktu terbaik dalam sehari untuk melakukan tes kehamilan? Pagi hari jawabannya! Lakukan tes kehamilan dengan urin pertama Bunda di pagi hari. Hormon hcg yang diproduksi oleh ibu hamil akan lebih tinggi kadarnya di pagi hari sehingga lebih mudah terdeteksi oleh testpack.
Secara umum, testpack memang digunakan dengan cara mencelupkannya ke dalam urin. Namun, tidak seluruh testpack bekerja dengan cara seperti itu loh, Bun. Ada testpack yang tidak menyediakan wadah untuk urin dan hanya perlu dialiri oleh urin. Nah loh, beda-beda kan ternyata? Karena itulah, penting bagi Bunda untuk selalu membaca petunjuk penggunaan di balik kemasan.
Berbeda merek testpack, berbeda pula cara penggunaannya. Berikut beberapa detail yang perlu Bunda perhatikan:
Bunda sudah tahu kan bahwa melihat hasil testpack tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat? Nah, untuk menghindari hal ini, gunakanlah timer. Tanpa penanda waktu, Bunda akan kesulitan memperkirakan waktu.
Bawalah ponsel ke kamar mandi untuk mengatur timer. Sekali lagi, baca petunjuk penggunaan dengan teliti: berapa lamakah Bunda mesti menunggu hingga dapat melihat hasil testpack? Atur timer sesuai waktu yang tertulis dalam petunjuk penggunaan, misalnya 3 menit atau 5 menit. Segera setelah testpack selesai dicelupkan ke dalam urin atau dialiri urin, klik tombol start pada timer. Jangan mengintip hasil testpack sebelum waktu yang diset pada timer habis.
Setelah timer menunjukkan angka 0, segera baca hasil testpack. Jangan sampai terlewat terlalu lama atau hasil yang Bunda baca jadi tidak akurat. Pastikan Bunda sudah membaca petunjuk penggunaan sebelumnya ya untuk tahu bagaimana testpack yang Bunda beli menunjukkan hasil positif atau negatif. Testpack digital mungkin jauh lebih mudah karena langsung menunjukkan kata “pregnant” atau “no pregnant”. Ada pula yang menunjukkannya dengan emotikon tersenyum atau bersedih.
Untuk testpack konvensional, Bunda bisa memperhatikan jumlah garisnya. Garis satu berarti negatif, garis dua berarti positif, dan tanpa garis berarti testpack tidak bekerja sehingga Bunda harus melakukan tes ulang dengan testpack yang lain.
Itulah cara melakukan tes kehamilan dengan tepat di rumah. Selamat mencoba ya, Bun. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik sesuai keinginan Bunda.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…