Bunda mungkin pernah mendengar cerita dari teman atau rekan kerja mengenai ketidakakuratan testpack.
“Padahal kemarin sudah pakai testpack, loh. Hasilnya negatif. Eh pas diperiksa bidan gak tahunya positif. Ampun deh, tahu gitu kan kemarin gak makan sembarangan!”.
Familier dengan kalimat ini, Bun? Yap, testpack yang memberikan hasil false negative bukanlah kisah baru. Sejumlah orang kerap mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan kondisi kehamilannya. Apakah ini semata salah si testpack? Hm, belum tentu, Bun.
Untuk tahu kapan tes kehamilan mulai menunjukkan hasil positif, kita sebaiknya tahu dulu Bun bagaimana cara kerja tes kehamilan rumahan atau testpack. Alat yang dijual bebas ini lazimnya bekerja dengan cara dicelupkan ke dalam urin atau dialiri dengan urin. Mengapa urin? Karena ketika seseorang hamil, air urinnya akan mengandung hormon yang disebut dengan human chorionic gonadotropin (hCG). Hormon ini akan diproduksi oleh tubuh Bunda ketika embrio tercangkok pada endometrium.
Jadi, untuk mendeteksi keberadaan hormon ini butuh cukup waktu ya, Bun. Bunda tidak bisa mendeteksi kehamilan sesaat setelah berhubungan intim atau sehari hingga dua hari setelahnya karena proses pembentukan embrio sendiri perlu cukup waktu.
Ada pula testpack yang mampu mendeteksi hyperglycosylated hCG (H-hCG). Hormon ini biasanya dirilis lebih dulu oleh tubuh sebelum hCG muncul, biasanya setelah fertilisasi terjadi. Bagi Bunda yang menggunakan testpack seperti ini, deteksi kehamilan bisa dilakukan lebih dini. Namun memang, saat ini testpack yang beredar di pasaran umumnya hanya mampu mendeteksi hormon hCG, bukannya H-hCG.
Nah, jadi kapan tes kehamilan mulai positif? Waktu terbaik untuk mendapatkan hasil tes kehamilan akurat menggunakan testpack adalah ketika Bunda sudah merasakan telat datang bulan. Ini untuk menghindari hasil false negative atau negatif palsu, Bun.
Ketika Bunda sudah telat datang bulan, biasanya hormon hCG sudah diproduksi oleh tubuh dan sudah cukup jumlahnya untuk bisa dideteksi oleh testpack. Jadi, bagi Bunda yang sedang promil, yuk mulai disiplin mencatat periode menstruasi agar tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan.
Bagaimana dengan Bunda yang siklus menstruasinya tidak teratur? Ingat-ingatlah siklus menstruasi terpanjang atau terlama yang Bunda alami. Apakah 30 hari? 36 hari? Atau bahkan 40 hari? Nah, lakukan tes kehamilan jika menstruasi tak kunjung datang walau Bunda sudah menunggu selama periode terlama yang pernah dialami.
Hasil tes kehamilan paling akurat adalah sehari setelah Bunda telat menstruasi. Misalnya, Bunda biasa mendapatkan menstruasi pada tanggal 10 setiap bulannya. Maka, waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah keesokan harinya atau di tanggal 11. Berikut tingkat akurasi tes kehamilan berdasarkan studi yang dilakukan Cole pada tahun 2011.
Perkiraan Haid | Tingkat Akurasi |
H-6 | 29% |
H-5 | 40% |
H-4 | 76% |
H-3 | 88% |
H-2 | 92% |
H-1 | 99% |
Hari Perkiraan Haid | 99% |
H+1 | 100% |
Berdasarkan hasil studi tersebut, kini Bunda sudah tahu ya bahwa waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah sehari setelah telat menstruasi. Satu hari sebelum atau tepat pada hari perkiraan menstruasi juga merupakan waktu yang cukup baik untuk melakukan tes kehamilan. Dan Bunda sebaiknya melakukan tes kehamilan saat buang air kecil pertama di pagi hari ketika hormon hCG sedang banyak-banyaknya terkandung dalam urin. Yang perlu diingat, studi yang dilakukan oleh Cole menggunakan alat tes kehamilan yang tidak berada di Indonesia. Jadi, hasilnya mungkin akan agak berbeda dengan merek-merek yang tersedia di sini.
Itulah pembahasan mengenai kapan tes kehamilan mulai positif. Bunda juga bisa melakukan tes kehamilan ketika merasakan tanda-tanda kehamilan, seperti mengalami rasa sakit pada payudara, mual, muntah, mudah lelah, dan muncul flek. Selamat melakukan tes, Bun!
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…