Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2734

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/operations.class.php on line 2738

Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/sehatico/ibu.sehati.co/wp-content/plugins/revslider/includes/output.class.php on line 3679
Ini Panduan Perawatan Bayi Baru Lahir di Tengah Pandemi Covid-19
Categories: KesehatanParenting

Ini Panduan Perawatan Bayi Baru Lahir di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19, banyak kebiasaan maupun prosedur yang perlu disesuaikan dengan aktivitas kita sehari-hari. Tidak saja tata cara persalinan yang aman, penanganan bayi baru lahir juga penting untuk diperhatikan. 

Selain membawa kebahagiaan, kehadiran bayi baru di dalam keluarga tak ayal juga membawa kekhawatiran, khususnya bagi orang tua baru. Layaknya masa perkenalan, banyak hal yang perlu dipelajari dan disesuaikan untuk merawat si bayi. Apalagi, kondisi pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan pada kebiasaan menjalani keseharian. Otomatis, orang tua baru harus menyesuaikan diri terhadap dua kondisi. 

Lalu apa yang perlu dilakukan oleh orang tua baru? Adakah tata cara yang perlu disesuaikan? Berikut ini penjelasannya ya, Bun. 

Pertama-tama, pastikan pemberian ASI dilakukan segera

Bayi baru lahir tidak serta merta memiliki daya tahan tubuh. Air susu ibu adalah satu-satunya asupan nutrisi bagi bayi yang juga akan membantu membentuk daya tahan tubuhnya. Itu sebabnya, pemberian ASI eksklusif ini menjadi lebih penting di tengah pandemi COVID-19. Jika Bunda terbukti tidak mengidap Covid, maka Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dapat segera dilakukan setelah si kecil lahir ke dunia. IMD dapat membantu produksi ASI dan juga membangun daya tahan tubuh bayi baru lahir.

Bagaimana jika ibu mengidap Covid-19? Hingga saat ini, penularan virus dari ASI yang diberikan kepada bayi, masih belum terbukti. Sehingga, lembaga kesehatan dunia WHO menyarankan pemberian ASI tetap dilakukan pada ibu menyusui yang mengidap Covid-19. Akan tetapi, beberapa fasilitas kesehatan mungkin akan menerapkan prosedur yang berbeda. Jadi pastikan Bunda sudah paham mengenai prosedur tersebut sebelum memilih fasilitas kesehatan untuk melahirkan. 

Apakah bayi baru lahir perlu dites Covid-19? 

Ibu yang akan melahirkan wajib menjalani pemeriksaan Covid-19. Jika ditemukan bahwa ibu positif, maka bayi yang baru dilahirkan perlu menjalani tes swab. Begitu pula bayi yang baru lahir dari ibu dengan gejala klinis Covid-19, wajib melakukan tes swab. Selain itu, bayi baru lahir dari pasien dan suspek perlu menjalani dua kali tes swab dengan hasil negatif untuk diperbolehkan pulang dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang menangani kelahiran tersebut. 

Jika ternyata Bunda tidak mengidap Covid-19, maka penanganan persalinan dan perawatan bayi baru lahir dapat dilakukan dengan prosedur yang sama, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan. 

Segera lakukan imunisasi bayi baru lahir 

Selain ASI, daya tahan tubuh bayi juga perlu dibangun dengan imunisasi. Bayi baru lahir perlu mendapatkan imunisasi hepatitis B dan polio. Imunisasi hep-B memberikan kekebalan tubuh yang melindungi si kecil dari penyakit hepatitis B. Imunisasi ini dilakukan segera setelah bayi lahir dan pada saat usia bayi 1-2 bulan untuk dosis kedua, dilanjutkan saat bayi berusia 6-18 bulan untuk dosis ketiga. 

Sementara imunisasi polio diberikan untuk mencegah bayi terkena penyakit polio ya, Bun. Penyakit ini termasuk penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan. Imunisasi polio diberika sebanyak 4 kali, yakni saat bayi baru lahir, usia 2 bulan, usia 4 bulan, usia 6 bulan, usia 18-24 bulan dan diulang pada saat si kecil berusia 5-6 tahun.

Perhatikan dan terapkan prosedur pemberian vaksin yang aman ya, Bun. Bunda dapat melakukan imunisasi di Puskesmas jika memang fasilitas kesehatan tersebut memisahkan pemberian layanan kesehatan ibu dan anak dengan pasien Covid-19 atau umum. Jika tidak, Bunda juga bisa membawa si kecil ke praktik bidan mandiri yang menyediakan imunisasi. Ada baiknya tidak menunda pemberian imunisasi untuk memastikan si kecil memiliki daya tahan tubuh yang kuat, yang penting dimiliki khususnya di masa pandemi seperti ini. 

Jaga kontak bayi dengan orang atau dunia luar

Saat pandemi seperti sekarang ini, tempat paling aman bagi bayi baru lahir adalah di dalam rumah. Bagaimana jika ada yang akan menjenguk? Meski tradisi ini lazim dilakukan, bayi bisa saja terpapar virus corona dari penjenguk yang tidak bergejala. Ada baiknya ayah dan bunda dengan tegas menolak permintaan tersebut. Menghindari kontak merupakan salah satu cara paling efektif untuk menjaga bayi dari paparan virus corona. 

Anjurkan kerabat untuk menjenguk bayi secara virtual melalui video call yang bisa dilakukan secara personal ataupun kelompok. Untuk tidak mengurangi kesan, kado atau bingkisan makanan juga bisa dikirim melalui kurir. Aman dan tetap berkesan, kan? 

Pastikan ketersediaan kebutuhan dasar dan dukungan moral

Pastikan kebutuhan dasar bayi seperti popok, tisu basah, dan juga perlengkapan mandi dan sanitasinya. Sediakan dalam jumlah yang cukup banyak, namun tidak berlebihan, agar ayah dan bunda tidak perlu sering-sering keluar rumah untuk membelinya. Jika memungkinkan, beli kebutuhan tersebut di toko online. 

Jika ayah dan bunda tinggal berdua saja di dalam rumah, mungkin kehadiran bayi baru bisa membuat orang tua kewalahan. Kehadiran kerabat atau asisten rumah tangga mungkin bisa membantu meringankan beban. Akan tetapi, pastikan siapa pun yang memegang si kecil, terjaga kebersihannya dan dapat Bunda percaya ya. 

Itulah beberapa saran perawatan bayi baru lahir di tengah pandemi Covid-19. Selama masa ini, orang tua memang perlu menerapkan kehati-hatian ekstra untuk menjaga kesehatan keluarga. Akan tetapi, dengan tetap patuh pada protokol, risiko penularan bisa ditekan serendah mungkin. Jadi, tetap waspada ya, Bunda.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

3 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago