Setelah menikah, Anda dan suami siap memiliki momongan? Jika memang sudah merencanakan untuk segera memiliki anak setelah menikah, sebaiknya lakukan perencanaan terlebih dahulu. Tidak hanya secara mental, kondisi tubuh Bunda juga perlu dipersiapkan dengan matang. Pasalnya, kondisi tubuh yang sehat akan membantu janin berkembang secara optimal. Apa saja yang perlu dipersiapkan?
Atur pola makan dan asupan nutrisi baik. Ya, apa yang Bunda makan sangat menentukan kondisi kesehatan tubuh dan juga janin di dalam kandungan Bunda. Tidak hanya makanan yang dikonsumsi saat hamil ya, Bun, tetapi juga makanan sebelum hamil. Sebab itu, pastikan Bunda mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tinggi yang bisa membantu pertumbuhan janin nantinya.
Selain makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak dan vitamin, tambahkan beberapa nutrisi spesifik. Misalnya asam folat yang diperlukan untuk menjaga pertumbuhan organ-organ janin. Targetkan asupan asam folat sebanyak 400-800 mikrogram setiap harinya. Asam folat bisa ditemukan dalam sayuran hijau. Selain itu juga bisa membantu pemenuhannya dengan konsumsi suplemen.
Selain asam folat, tidak ada salah mengonsumsi suplemen multivitamin pelengkap lain, yang dikhususkan bagi ibu hamil. Suplemen ini membantu tubuh menyiapkan nutrisi dalam tubuh dan mencegah kekurangan nutrisi pada masa awal kehamilan.
Menjaga kebugaran tubuh dengan aktivitas fisik setidaknya empat sampai lima kali seminggu merupakan cara yang baik untuk mempersiapkan tubuh sebelum hamil. Lakukan setidaknya 30 menit aktivitas sedang setiap kali berolahraga. Mulailah dari yang mudah, misalnya berjalan kaki di depan rumah. Jika sudah terbiasa berolahraga, Anda bisa mencoba latihan yang lebih menantang, misalnya jogging, hiking atau bersepeda di luar ruang.
Lakukan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya masalah kesehatan. Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula dokter dapat menanganinya. Selain pemeriksaan fisik, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan sampel darah untuk melihat kadar kolesterol dan gula darah. Manfaatkan kesempatan tersebut untuk juga melengkapi imunisasi yang mungkin terlewatkan. Imunisasi tidak hanya menjaga Bunda dari penyakit, tetapi juga melindungi janin.
Di minggu ini, Bunda bisa mulai menjadwalkan pemeriksaan dengan dokter kandungan. Dokter kandungan akan memeriksa kondisi tubuh Bunda dan melihat kesiapannya untuk mengandung janin. Misalnya dengan melihat kondisi rahim dan saluran indung telur melalui USG. Dokter juga akan mengecek kemungkinan Bunda mengidap penyakit seksual menular. Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi kehamilan yang berakibat fatal bagi pertumbuhan janin.
Selain itu, mulailah untuk memantau siklus mens Bunda. Dengan mengetahui siklus mens ini Bunda akan tahu kapan masa subur Bunda. Mengetahui siklus mens juga membantu Bunda mengamati adanya ketidaknormalan pada siklus maupun kondisi darah mens yang bisa menjadi pertanda adanya hal yang tidak normal dan perlu ditangani segera.
Ini juga saat yang tepat untuk mulai lebih waspada dan menghindari paparan pada benda-benda yang berpotensi mengandung racun dan berbahaya bagi janin. Misalnya parfum sintetis, memilih produk yang bebas BPA (bisphenol-A, biasa terdapat pada peranti makan), pembersih rumah dan sanitasi tubuh, serta produk-produk kecantikan yang berpotensi mengandung bahan kimia berbahaya. Ganti produk pembersih rumah dengan yang terbuat dari bahan-bahan natural, hindari makanan kalengan, dan periksalah produk kecantikan Bunda ya. Sebaiknya mulai juga hindari asap rokok, minuman beralkohol, dan konsumsi obat-obatan.
Ini juga saat yang tepat untuk membangun ritual untuk meredam stres. Bunda bisa mencoba jalan-jalan santai di ruang terbuka, belajar teknik pernapasan (bisa diaplikasikan juga saat proses persalinan), mencoba hobi yang membawa perasaan relaks buat Bunda, atau mencoba yoga. Olahraga yoga tak hanya baik untuk meredam kecemasan, tapi juga dapat memperkuat otot-otot tubuh yang akan bekerja dalam proses persalinan nanti. Yuk, cari kelas yoga yang dekat dengan lokasi tempat tinggal Bunda.
Saatnya mempersiapkan tubuh lebih jauh lagi. Cek indeks massa tubuh apakah sudah ideal. Jika IMT di bawah normal atau di atas normal, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk dapat mencapai target IMT ideal. Baik IMT di atas maupun di bawah normal dapat menimbulkan risiko pada ibu hamil, sebab itu perlu dikelola dengan baik.
Cobalah juga untuk mengecek riwayat kesehatan dari kedua pihak. Tanyakan kepada orangtua Bunda dan Ayah apakah ada riwayat kesehatan yang perlu diwaspadai. Beberapa penyakit atau kondisi kesehatan dapat diwariskan dari keturunan Anda sebelumnya, dari yang ringan sampai yang berat. Misalnya kondisi alergi, diabetes tipe 2, hingga risiko kanker payudara. Bukan berarti Anda tidak bisa memiliki anak jika ada risiko tersebut dari garis keturunan keluarga, namun ada baiknya mengetahui hal ini sebagai upaya mencegah dan menangani kondisi tersebut lebih awal.
Minggu ini saatnya Bunda mempersiapkan tubuh dengan mengurangi kebiasaan ngopi ya, Bun. Terutama jika Bunda terbiasa mengonsumsi kopi hingga lebih dari dua gelas sehari. Mulailah menguranginya secara perlahan dan menggantinya dengan konsumsi air putih. Hindari dehidrasi dengan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Pada perempuan hamil, kebutuhan air akan meningkat.
Meskipun kesehatan ibu sangat penting dalam menentukan kondisi janin, ada baiknya minta suami untuk melakukan pemeriksaan kesehatan juga. Sekitar 30 persen kasus kemandulan disebabkan oleh faktor/kondisi pasangan. Pastikan Ayah menerapkan hidup sehat; melakukan pemeriksaan fisik, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, berolahraga, berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Selain itu, pengetahuan orang tua tentang kehamilan yang sehat juga penting dan akan menentukan bagaimana Bunda menjalani kehamilan dan persalinan nanti. Sehingga, inilah saatnya mempersiapkan diri dengan melahap informasi sebanyak-banyaknya seputar kehamilan dan kesehatan. Ada baiknya mencari informasi dari media yang terpercaya ya, Bun.
Terakhir, pastikan apakah asuransi yang Bunda atau Ayah miliki menanggung biaya pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Jika tidak, Bunda dapat mengatur keuangan untuk memastikan biaya ini dapat terpenuhi ya. Pada trimester pertama, idealnya Bunda melakukan pemeriksaan kehamilan sekali sebulan, dua minggu sekali pada trimester kedua dan seminggu sekali di sebulan terakhir sebelum waktu persalinan tiba.
Itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mempersiapkan diri sebelum hamil. Untuk informasi seputar kehamilan, Bunda dapat menjadi Ibu Sehati sebagai panduan ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…