Hal yang Perlu Bunda Lakukan di Trimester Pertama untuk Kehamilan yang Nyaman

Saat tahu positif hamil dan memasuki trimester pertama, apa yang Bunda rasakan? Senang? Antusias? Panik? Rasanya semua baur jadi satu ya, Bun. Di trimester pertama kehamilan, memang sangat wajar Bunda merasakan ini semua, apalagi jika ini kebetulan juga merupakan kehamilan pertama saat Bunda belum punya pengalaman terdahulu. 

Positifnya, Bunda mungkin akan lebih rajin mempersiapkan diri untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan prima. Eits, tapi jika berlebihan, yang ada Bunda justru kewalahan loh menyerap berbagai informasi. Untuk menghindari hal ini, simak yuk apa saja sih yang sebenarnya perlu dilakukan di trimester pertama kehamilan agar terasa nyaman.

Terbuka pada Segala Jenis Emosi

Berita kehamilan tidak semata soal perasaan bahagia. Bersamanya mungkin juga datang rasa gelisah, panik, takut, dan khawatir. Dan inilah yang perlu Bunda terima dengan jujur dan terbuka. Tak perlu merasa bersalah jika di awal kehamilan merasa takut dan khawatir, ini wajar kok mengingat kehamilan dan kehadiran seorang anak adalah perubahan besar dalam hidup. 

Bunda pun mesti menghargai pasangan jika ternyata apa yang Bunda rasakan tidak selaras dengan apa yang ia rasakan. Yang penting, komunikasikan dengan pasangan agar bisa dihadapi bersama-sama. Untuk membantu diri sendiri mencurahkan berbagai macam emosi, cobalah untuk membuat jurnal kehamilan untuk mencatat setiap perubahan fisik dan perasaan yang Bunda alami dari hari ke hari.

Temui Tenaga Kesehatan

Walau kehamilan telah dikonfirmasi melalui testpack, memeriksakan diri ke tenaga kesehatan tetap diperlukan. Bunda bisa menemui bidan sebagai langkah awal lalu ke dokter spesialis kandungan untuk melakukan USG. Pemeriksaan USG di trimester pertama kehamilan sangat diperlukan untuk mengonfirmasi usia kehamilan dan untuk memastikan kehamilan terjadi di dalam kandungan. Pasalnya, jika kehamilan terjadi di luar kandungan atau secara medis disebut sebagai kehamilan ektopik, tindakan segera diperlukan agar tidak membahayakan Bunda.

Konsumsi Makanan Bernutrisi

Saat ini, Bunda makan untuk berdua, tapi bukan berarti porsinya harus selalu dikali dua ya. Rata-rata, ibu hamil di trimester pertama hanya membutuhkan ekstra 300 kalori atau kira-kira setengah piring saja. Jadi, jangan kalap ya, Bun! Selain memperhatikan jumlah asupan, Bunda juga harus mulai memikirkan jenis asupannya. Pilihlah makanan yang kaya akan protein dan asam folat untuk pertumbuhan janin. Bunda juga mesti menghindari makanan mentah, seperti daging dan telur, untuk menghindari masuknya virus toksoplasma atau bakteri salmonella yang berbahaya bagi janin. Hindari pula produk susu yang tidak dipasteurisasi, ya.

Belajar Cara Menangani Sindrom Trimester Pertama

Banyak ibu hamil yang merasakan morning sickness di trimester pertama, meski ada juga yang tidak. Jika tidak ditangani, morning sickness bisa mengganggu aktivitas. Beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi intensitas mual dan muntah sepanjang trimester adalah dengan mengonsumsi biskuit asin atau permen mint kala mual menyergap. Teh hangat dengan perasan lemon juga membantu. Bila mual dan muntah terus berlanjut hingga Bunda merasa lemas dan tak bertenaga, coba periksakan diri ke dokter atau bidan, ya. Jangan sampai Bunda menderita hiperemesis gravidarum yang berbahaya bagi janin.

Tidur yang Cukup

Rasa letih dan lelah kerap melanda ibu hamil di trimester pertama selain mual dan muntah. Karena itu, usahakan untuk tidur yang cukup di malam hari, yakni sekitar 8 jam. Bila tidur di malam hari tidak cukup, usahakan untuk tidur siang sesaat saja. Bagi ibu bekerja, waktu istirahat siang bisa dimanfaatkan untuk tidur siang sekitar 15 menit. Oh ya, Bun, olahraga juga bisa membantu Bunda untuk memiliki lebih banyak energi, loh. Jadi, usahakan untuk tetap berolahraga selama trimester pertama ini, ya. Bunda bisa jalan kaki atau berenang sebagai alternatif olahraga yang aman untuk bumil.

Bun, itulah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan di trimester pertama agar mendapatkan kehamilan yang nyaman. Selamat mencoba!

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago