Pengalaman hamil dan melahirkan memang hal yang tidak terlupakan, bahkan terasa seperti sebuah keajaiban. Akan tetapi, semua perhatian yang tercurahkan kepada si kecil, bisa mengalihkan perhatian Bunda pada diri sendiri. Padahal sejatinya, setelah melahirkan tubuh Bunda akan mengalami proses pemulihan. Bahkan tidak hanya secara fisik, kondisi psikis pun telah melalui proses yang tidak mudah dan berangsur “normal.”
Pada kenyataannya, pemulihan setelah melahirkan merupakan sebuah proses yang sulit. Banyak yang menyebut ini sebagai trimester ke empat. Dan sayangnya, banyak ibu baru yang justru merasa kurang bersiap menghadapi setelah melahirkan ini.
Ketidaksiapan dan kurangnya informasi mengenai pemulihan setelah melahirkan seringkali membuat ibu baru merasa terkejut. Namun dengan mencari banyak informasi tentang masa transisi ini bisa membantu Bunda untuk lebih siap, mengurangi stres, dan lebih percaya diri serta nyaman melaluinya.
Untuk membuat Bunda lebih mengerti dan bersiap diri, kami akan menjelaskan proses pemulihan setelah melahirkan, terutama di minggu pertama.
Bunda dan Ayah akan menghabiskan satu sampai dua malam pertama setelah melahirkan di klinik bidan atau di rumah sakit sebelum pulang. Pada saat ini cobalah minta saran dan dukungan yang memang dirasa perlu. Wajar jika Bunda merasa sedikit takut saat kembali pulang ke rumah dengan bayi baru. Meski telah membaca buku tentang bagaimana merawat bayi baru lahir atau bahkan mengikuti kursus sebagai persiapan menjadi orang tua baru, mungkin Bunda dan Ayah masih memiliki banyak pertanyaan yang tersisa. Lagipula, tidak semua akan berjalan sesuai buku teks loh, Bunda.
Tips: Ada baiknya Bunda sudah mempersiapkan orang yang dapat dipercaya dan dapat ditanya-tanya seputar hal ini. Misalnya bidan yang Bunda percayai atau teman yang telah memiliki anak.
Beberapa hari setelah melahirkan, payudara Bunda akan mulai lebih banyak memproduksi ASI. Produksi air susu ini dipicu oleh penurunan hormon progesteron setelah plasenta ‘dilahirkan’ dari tubuh Bunda. Produksi ASI setiap ibu pun berbeda, sebagian lancar tanpa masalah berarti, sebagian harus menghadapi produksi ASI berlebih yang membuat payudara cenderung cepat penuh dan bahkan berisiko mengalami pembengkakan. Kondisi ini tentu membuat Bunda tidak nyaman.
Seringkali, di minggu pertama setelah melahirkan, kebutuhan ASI si kecil belum seimbang dengan produksi ASI Bunda. Jika ini yang terjadi, cobalah untuk memompa ASI dan menyimpannya untuk stok. Pijat payudara juga bisa membantu membuat payudara terasa lebih nyaman.
Tips: Untuk meredam payudara yang bengkak, Bunda dapat mengompreskan daun kol dingin ke payudara. Simpan kol di dalam kulkas, ambil selembar daun kol, lalu selipkan di antara bra sebagai kompres payudara.
“Menyusui itu menantang!” Mungkin itu yang akan sering Bunda dengar dari ibu yang sudah pernah melakukannya. Namun jangan lantas berkecil hati ya, Bunda. Tantangan menyusui wajar dialami ibu baru. Jadi jangan cepat menyerah dulu. Selalu ada solusi untuk setiap masalah menyusui.
Cobalah berkonsultasi dengan ahli laktasi untuk membantu menemukan posisi menyusui yang tepat atau setiap kali ada masalah menyusui. Jika dilakukan dengan benar, menyusui merupakan pengalaman yang menyenangkan.
Tips: Pastikan Bunda mendengarkan kapan tubuh perlu makan, minum atau beristirahat. Mengatur asupan nutrisi membantu produksi ASI juga, loh.
Di minggu pertama, bersiaplah mengalami pendarahan yang cukup berat. Menemukan gumpalan-gumpalan darah adalah hal yang wajar. Tidak berbeda jika Bunda melahirkan secara spontan maupun caesar. Yang keluar dari tubuh Bunda bukan hanya darah, tapi juga membran mukosa yang melapisi dinding rahim pada saat Bunda hamil. Gunakan pembalut yang cukup tebal pada minggu pertama ini.
Tips: Hindari menggunakan tampon karena berpotensi menyebabkan infeksi.
Rasa nyeri setelah melahirkan memang bukan hal yang dapat dipandang sebelah mata. Rasa nyeri ini seringkali Bunda hadapi sambil tetap melakukan tugas lain sebagai ibu baru. Pasti sangat menantang. Salah satu sumber rasa nyeri itu berasal dari kontraksi rahim. Ya, setelah melahirkan rahim akan berkontraksi untuk kembali ke ukuran normalnya. Setelah melahirkan, berat rahim Bunda adalah sekitar 5kg. Enam minggu setelah melahirkan, berat rahim akan turun sampai hanya sekitar 57 gram saja.
Tahukah Bunda? Menyusui mempercepat proses kontraksi rahim karena oksitosin yang diproduksi saat itu. Itu sebabnya, saat menyusui Bunda akan merasakan kram perut menjadi lebih intens.
Area perineum (area di antara vagina dan dubur) akan mengalami bengkak, ngilu, atau nyeri pada hari-hari setelah melahirkan. Rasa tidak nyaman ini akan Bunda alami meskipun tidak mengalami jahitan atau episiotomi.
Untuk meredam rasa nyeri, coba mandi atau berendam air hangat. Ketika buang air kecil, coba semprotkan area perineum dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.
Tips: Jika Bunda merasakan nyeri bertambah parah bahkan mengalami demam, segera hubungi dokter ya, Bunda. Ini bisa jadi tanda infeksi.
Jangan lupakan bahwa caesar merupakan prosedur bedah perut yang cukup besar. Utamakan untuk beristirahat agar pemulihan bisa berlangsung dengan baik dan cepat. Ikuti saran dokter untuk perawatan luka caesar, misalnya tidak boleh terkena air, menjaga kebersihan luka, dan jangan menekan daerah jahitan.
Setelah melahirkan secara caesar dan efek obat bius memudar, Bunda akan merasakan ngilu di luka caesar. Dalam dua hari, nyeri dari luka akan sedikit berkurang. Namun bukan berarti luka Bunda sudah pulih sama sekali ya. Perlu berbulan-bulan sampai Bunda dapat melakukan kegiatan normal dan melakukan aktivitas berat. Pastikan luka sudah pulih dengan memeriksakannya ke dokter.
Bisa jadi ini bukanlah momen yang Bunda tunggu setelah melahirkan, bahkan cenderung mengerikan. Akan tetapi, tetap harus dihadapi loh. Bahkan akan lebih buruk kondisinya jika Bunda menunda BAB. Salah satu kondisi yang mengintai adalah sembelit dan wasir.
Tips: Pada kenyataannya, BAB setelah melahirkan tidaklah semengerikan itu. Untuk membantu BAB lebih lancar, konsumsi makanan yang berserat tinggi ya, Bunda. Misalnya buah naga, buah pepaya, dan sayur-sayuran. Jika mengalami konstipasi atau sembelit, Bunda dapat mengonsumsi pelunak feses. Tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter atau bidan ya.
Tubuh mengalami perubahan hormon setelah melahirkan. Wajar jika Bunda merasa mudah tersinggung, sedih, senang, dan marah. Apalagi di saat yang bersamaan Bunda perlu menyesuaikan diri menjadi ibu baru, menyusui, dan kurang tidur. Pastikan untuk terbuka dan mengkomunikasikan apa yang Bunda rasa dengan pasangan.
Tips: Waspada terhadap depresi pasca melahirkan ya, Bunda. Postpartum depression merupakan kondisi yang kerap terjadi. Jika merasakan sedih yang teramat sangat, merasa tidak berguna, merasa bersalah, kehilangan minat terhadap si kecil, atau merasa terlalu khawatir hingga mengalami kesulitan menjalani rutinitas seperti makan, minum dan beristirahat, cobalah untuk mencari bantuan.
Itulah beberapa hal yang akan terjadi di minggu pertama setelah melahirkan. Tetap nikmati semua prosesnya ya, Bunda. Setiap orang melalui proses pemulihan yang berbeda-beda, sebaiknya fokus saja dengan diri Bunda ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…