Categories: KehamilanKesehatan

Memahami Makrosomia dan Apa Dampaknya bagi Kehamilan Bunda

Selama kehamilan, dokter akan memonitor ukuran dan berat badan janin. Pertumbuhan atau adanya kenaikan berat badan menunjukkan pertumbuhan yang baik. Tetapi terkadang perkembangan tersebut terjadi melewati ekspektasi. 

Berat badan janin di atas angka yang dianjurkan atau di atas 4kg itulah yang dinamakan dengan makrosomia. Yuk, ketahui penyebab makrosomia dan bagaimana kondisi ini bisa memengaruhi persalinan Bunda. 

Penyebab Makrosomia

Ada banyak hal yang dapat memengaruhi ukuran bayi. Terkadang penyebab utamanya tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, berat badan dan kondisi kesehatan Bunda, serta faktor keturunan bisa menjadi penyebabnya. Berikut ini beberapa hal yang dapat memengaruhi ukuran atau berat bayi yang dilahirkan: 

  • Bunda memiliki gula darah tinggi. Jika Bunda mengidap diabetes gestasional, maka bayi yang akan dilahirkan berukuran lebih besar dari normal 
  • Bunda pernah melahirkan bayi berukuran besar sebelumnya. Jika Bunda memiliki pengalaman melahirkan bayi yang berukuran lebih besar dari normal, maka kemungkinan besar anak yang dilahirkan sebelumnya juga demikian. 
  • Berat badan Bunda sebelum hamil di atas normal. Jika Bunda mengalami obesitas atau berat badan di atas normal, sebelum hamil. 
  • Kenaikan berat badan yang Bunda alami selama hamil, di atas normal. Apa yang Bunda konsumsi selama kehamilan dan berapa kenaikan berat badan yang Bunda alami dapat memengaruhi berat badan bayi yang dilahirkan. 
  • Ini adalah kehamilan Bunda yang kedua, ketiga dan seterusnya. Meski tidak selalu demikian kasusnya, secara umum, semakin sering Anda melahirkan, kecenderungan untuk memiliki bayi yang lebih besar di persalinan berikutnya biasanya lebih tinggi. 
  • Bunda mengandung bayi laki-laki. Anak laki-laki cenderung lebih berat dibanding anak perempuan. 
  • Lahir dari ibu dari ras kaukasia dan hispanik. Etnis juga dapat memengaruhi ukuran bayi Bunda. Ibu dari ras kaukasia dan hispanik cenderung mengandung bayi berukuran besar. 
  • Persalinan melewati hari yang diperkirakan. Janin dalam kandungan akan terus bertambah berat badannya selama di dalam kandungan. Jadi semakin lama ia di dalam rahim, semakin besar pula ukuran tubuhnya. 
  • Bunda memiliki riwayat melahirkan bayi berukuran besar. Melahirkan bayi berukuran besar atau makrosomia seringkali dipengaruhi faktor keturunan. Gen ini dapat diturunkan dari kedua orangtua Anda. Terutama jika saat dilahirkan dulu, Bunda juga mengalami makrosomia. 
  • Hamil di usia lanjut. Bayi yang dilahirkan akan cenderung lebih besar jika Anda hamil di usia di atas 35 tahun. 
  • Bunda mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat hasil proses. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan karbohidrat dengan glikemik indeks yang tinggi bisa menyebabkan pertumbuhan janin yang terlalu pesat, kenaikan berat badan di atas batas yang dianjurkan, dan kecenderungan melahirkan bayi berukuran besar atau makrosomia. 

Makrosomia itu sendiri bisa menyebabkan beberapa komplikasi pada Bunda dan janin yang dikandung. Misalnya saja: 

  • Persalinan menjadi kurang lancar karena bayi kesulitan masuk jalan lahir
  • Cedera persalinan jika penolong persalinan perlu menggunakan alat bantu persalinan seperti vakum atau forceps
  • Hipoglikemia, yaitu bayi memiliki gula darah yang rendah
  • Masalah pernapasan yang mungkin disebabkan oleh persalinan yang kurang lancar
  • Obesitas anak
  • Kematian janin atau bayi, walaupun hal ini sangat jarang terjadi

Selama kehamilan Bunda, dokter akan memantau ukuran dan berat badan janin di dalam kandungan. Pertumbuhan merupakan indikator atau penanda bahwa kesehatan janin baik. Akan tetapi jika pertumbuhan terjadi di luar batas yang dianjurkan, maka hal ini dapat memengaruhi jenis persalinan yang akan Bunda tempuh. 

Tenang saja Bun, meskipun prediksi ukuran dan berat badan janin dalam kandungan Bunda diprediksi di atas normal, Anda dan tenaga kesehatan yang menangani dapat mengatur dan merencanakan persalinan yang nyaman untuk Bunda. Dengan informasi, perawatan dan pengawasan yang baik, makrosomia dapat ditangani dengan baik, tanpa komplikasi jangka panjang.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago