Categories: Persalinan

Bunda, Kenali Tanda Bahaya pada Persalinan Ini

Persalinan merupakan tahap kedua setelah kehamilan dalam perjalanan menjadi ibu. Untuk menghadapi persalinan, Bunda perlu menyiapkan berbagai hal, termasuk informasi penting seputar persalinan. Salah satunya, mengenali tanda bahaya persalinan. Pasalnya, jika diabaikan,  tanda bahaya persalinan ini dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.

Apa saja tanda bahaya persalinan tersebut? Berikut informasinya.

Pendarahan Lewat Jalan Lahir

Perdarahan menjelang persalinan dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain, mulai dari keguguran yang disengaja karena tindakan nonmedis, kelainan letak ari-ari yang menutupi jalan lahir (plasenta previa), lepasnya ari-ari yang disebut solusio plasenta, hingga trauma fisik akibat kekerasan pada daerah perut Bunda.

Jika Bunda mengalami perdarahan dari jalur lahir disertai dengan keluhan lain seperti nyeri perut yang hebat, mata berkunang-kunang, kepala pusing, kesemutan, telapak tangan dan kaki pucat serta dingin hingga napas tersengal-sengal, segera hubungi dokter kandungan Bunda untuk meminta pertolongan medis.

Ibu Mengalami Kejang

Kejang selama kehamilan kemungkinan besar disebabkan oleh preeklampsia. Preeklampsia adalah penyakit tekanan darah tinggi pada kehamilan, yang disertai dengan tanda-tanda kerusakan pada organ tubuh, misalnya pada mata, hati, ginjal, dan lainnya. Terdapat gejala awal sebelum terjadinya kejang, antara lain sakit kepala hebat, pandangan kabur, mual-muntah, ataupun nyeri ulu hati. Bila Bunda mengalami salah satu dari hal di atas, segera datang ke rumah sakit untuk diperiksa dan diberikan pertolongan yang tepat.

Ibu Tidak Kuat Mengejan

Mengejan adalah salah satu hal penting yang menjadi faktor kelancaran proses persalinan. Proses kelahiran akan berlangsung aman jika ibu dapat mengejan dengan baik. Namun, jika ibu tidak kuat mengejan, bayi akan berada di dalam tulang panggul terlalu lama. Hal ini tentu saja akan membahayakan bayi karena ketika lahir ia akan dalam kondisi lemas hingga tidak menangis saat lahir.

Ibu yang tidak kuat mengejan biasanya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah usia ibu yang melahirkan di atas 35 tahun dan malnutrisi selama kehamilan. Oleh karena itu, Bunda sebaiknya memperhatikan asupan gizi selama kehamilan.

Air Ketuban Keruh dan Berbau

Air ketuban berfungsi melindungi bayi ketika ia dalam kandungan. Air ketuban sendiri terdiri dari 99% air yang membuatnya berwarna bening. Namun, ketika air ketuban sudah berubah menjadi hijau keruh dan berbau, maka akan membahayakan keselamatan bayi.

Beberapa penyebab air ketuban keruh:

  1. Ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini, jika terjadi lebih dari 12 jam, maka akan meningkatkan risiko terjadi infeksi pada air ketuban, yang akan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada janinnya. Tanda-tandanya antara lain nyeri di rahim, dan denyut nadi yang meningkat pada ibu dan janin, serta air ketuban yang mengalir berbau tidak sedap.
  2. Kehamilan melebihi batas waktu.
  3. Air ketuban bercampur dengan mekonium yang menyebabkan warnanya menjadi kekuningan, kehijauan, atau kecokelatan. Mekonium merupakan kotoran yang dikeluarkan bayi, dan merupakan salah satu tanda bahwa bayi mengalami kekurangan oksigen di otak, sehingga kotorannya keluar saat masih berada di dalam rahim.

Ibu Gelisah atau Mengalami Rasa Sakit yang Hebat

Supaya proses melahirkan dapat berjalan dengan lancar, Bunda sebaiknya rileks. Umumnya, beberapa ibu merasakan kegelisahan yang luar biasa saat melahirkan karena sugesti. Akibatnya, rasa sakit yang timbul akan menjadi semakin sakit. Namun, rasa sakit yang timbul–terutama dari daerah vagina–akan dapat Bunda lalui jika Bunda merasa rileks dan tenang. Akan lebih baik jika selama kehamilan, Bunda mengikuti kelas senam kehamilan, karena akan diajarkan mengenai cara mengontrol pernapasan dan cara mengedan yang benar pada saat persalinan.

Itulah informasi mengenai tanda bahaya pada persalinan yang perlu Bunda ketahui. Dengan mengetahui hal ini, Bunda dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, jika hal tersebut sudah telanjur terjadi, segera kunjungi dokter atau bidan terdekat agar diberikan tindakan medis ya, Bunda.

Bila Bunda ingin tahu lebih banyak informasi mengenai kehamilan dan persalinan, jangan lupa untuk like serta follow Ibu Sehati di Facebook dan Instagram. Unduh juga aplikasi Ibu Sehati di Google Play Store dan Apple Store untuk kehamilan yang lebih menyenangkan dan menenangkan.

dr. William Wahono Sp.OG

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago