Selama kehamilan, istilah induksi mungkin terdengar akrab di telinga Bunda. Jika Bunda belum tahu, proses induksi bertujuan untuk merangsang kontraksi rahim hingga akhirnya mempercepat proses persalinan. Perlu Bunda ketahui, tindakan induksi tidak dapat dilakukan sembarangan karena meski aman, tetap memiliki risiko. Sebab itulah, tindakan induksi hanya dapat dilakukan oleh dokter dengan melakukan beberapa pertimbangan.
Untuk tahu lebih detail, inilah penyebab dan risiko tindakan induksi saat melahirkan yang perlu Bunda ketahui.
Dokter Olivia Widyanti Budiman, Sp.OG menjelaskan bahwa tindakan induksi diperlukan untuk memicu proses persalinan saat belum ada tanda-tanda persalinan. Menurut dr. Olivia, induksi dapat dilakukan secara mekanik dengan foley catheter atau dengan medikamentosa menggunakan prostaglandin atau oksitosin. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat Bunda memerlukan tindakan induksi.
Ketuban pecah dini adalah salah satu penyebab Bunda memerlukan induksi. Kasus yang kerap terjadi sebelum kontraksi datang ini bisa berbahaya bagi ibu dan janin karena dapat menyebabkan infeksi. Supaya infeksi tak terjadi, si kecil diusahakan lahir maksimal 24 jam setelah ketuban pecah. Untuk mengusahakan hal inilah, induksi biasanya dilakukan.
Selain ketuban pecah dini, hal lainnya yang membuat Bunda memerlukan tindakan induksi adalah preeklampsia dan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Jika Bunda sampai mengalami preeklampsia karena kadar gula darah yang tinggi, persalinan harus segera dilakukan sehingga Bunda memerlukan induksi.
Penyebab lainnya adalah kehamilan lewat waktu. Kehamilan lewat waktu adalah kondisi saat kehamilan Bunda telah melewati waktunya, tapi tanda-tanda persalinan belum muncul. Bila hal ini terjadi, pemeriksaan akan segera dilakukan oleh dokter. Tujuannya untuk mengetahui apakah si kecil yang berada dalam perut Bunda dalam kondisi stres atau tidak.
Apabila keadaan si kecil baik, Bunda dapat meneruskan kehamilan sampai kelahiran spontan. Jika kehamilan Bunda dalam keadaan darurat atau bermasalah, misalnya pergerakan janin si kecil melemah, maka saat itulah dokter akan melakukan proses induksi.
“Bukan mempermudah, tapi membantu mencetuskan mulainya persalinan,” tutur dr. Olivia. Menurutnya, tindakan induksi saat persalinan dapat mencetuskan kontraksi berkat konsumsi obat- obatan dalam pengawasan medis. Adapun, pemberian obat-obatan ini dilakukan secara bertahap sehingga muncullah kontraksi yang kuat.
“Tindakan induksi dilakukan melalui pemberian obat-obatan. Oleh karenanya, tindakan ini juga mempunyai risiko,” ucap dr. Olivia. Pemberian obat-obatan dapat mengakibatkan kontraksi yang berlebihan pada rahim sehingga terjadi gangguan oksigenasi (pemenuhan akan kebutuhan oksigen terhambat) pada si kecil. “Beberapa risikonya adalah terjadi sobekan pada rahim, lepasnya plasenta, meningkatnya risiko persalinan berbantu (vakum /forceps), dan potensi seksio sesaria,” tutur dr. Olivia.
Oleh karena itu, induksi sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter. Induksi juga sebaiknya dilakukan di lokasi yang memiliki fasilitas ruang operasi yang dapat digunakan kapan saja. Jika diperoleh tanda bahaya, operasi bisa segera dilakukan.
Dalam beberapa kasus, proses induksi pasca melahirkan dapat mengarah pada otot-otot rahim Bunda yang sulit berkontraksi dengan baik saat melahirkan. Hal ini bisa menyebabkan perdarahan yang serius. Seperti yang telah disebutkan di atas, risiko lainnya adalah tersobeknya rahim akibat rangsangan obat-obatan dari proses induksi.
Karena beragamnya risiko induksi, Bunda jangan ragu melakukan konsultasi dengan dokter mengenai segala kemungkinan ya. Dengan begitu, Bunda dapat mempersiapkan mental dan fisik yang kuat sedari awal.
Nah, itu dia informasi mengenai tindakan induksi saat hamil. Jika Bunda ingin mengetahui lebih lanjut seputar kehamilan dan persalinan, mari bergabung dengan Ibu Sehati di laman Facebook dan Instagram. Untuk panduan menjalani kehamilan, unduh saja aplikasi Ibu Sehati di smartphone Bunda melalui Google Play Store dan Apple Store.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…