Ada banyak hal menyenangkan (dan tidak menyenangkan) yang terjadi pada tubuh Bunda selama kehamilan. Dari rambut yang lebih tebal, kulit yang lebih berkilau, tubuh yang lebih berisi, sampai ‘kebebasan’ dari siklus mens. Namun setelah persalinan, mungkin Bunda penasaran dengan siklus mens Bunda. Apakah akan berjalan kembali seperti biasa setelah lewat masa nifas?
Biasanya normal tidaknya siklus menstruasi setelah melahirkan akan bergantung pada apakah Bunda menyusui atau tidak, dan seberapa lama proses menyusui itu berlangsung. Dan seperti halnya kehidupan Bunda setelah melahirkan akan berbeda, begitu pula siklus mens Bunda akan berbeda.
Jika Bunda tidak menyusui, maka siklus mens Bunda akan kembali sekitar enam sampai delapan minggu setelah melahirkan. Jika Bunda menyusui, siklus mens akan datang lebih lama daripada itu. Bahkan jika Bunda menyusui secara eksklusif, mens mungkin tidak akan datang sepanjang periode menyusui tersebut, atau setidaknya enam bulan. Menyusui secara eksklusif berarti si kecil tidak mengonsumsi hal lain di luar air susu ibu (ASI).
Jika menstruasi Bunda kembali tak lama setelah nifas dan Bunda menjalani persalinan per vaginam (normal), dokter biasanya tidak menyarankan Bunda untuk menggunakan tampon di mens pertama ini. Mengapa? Tubuh Bunda masih dalam proses penyembuhan, dan tampon berpotensi menimbulkan luka. Walaupun sebenarnya tampon memang tidak terlalu populer di Indonesia.
Ketika mens datang kembali, Bunda mungkin merasakan beberapa perubahan pada produksi ASI dan reaksi si kecil saat menyusui. Ya, perubahan hormon yang memicu menstruasi juga bisa memengaruhi ASI Bunda. Misalnya, beberapa ibu merasakan produksi ASI berkurang atau bayi tidak terlalu semangat menyusui. Perubahan hormon bisa memengaruhi komposisi dan rasa ASI yang Bunda produksi. Meski demikian, perubahan ini biasanya sangat kecil dan tidak mengurangi kemampuan Bunda untuk menyusui.
Menyusui memang dikatakan dapat berperan sebagai penunda keh amilan alami. Namun tidak sedikit ibu yang ‘kebobolan’; hamil di masa menyusui karena tidak menerapkan metode KB. Menurut Association of Reproductive Health Professionals, kurang dari 1 dibanding 100 perempuan bisa hamil meskipun memberikan ASI eksklusif. Meskipun menyusui bisa mengurangi kesuburan, hal ini tidak menjadi jaminan bahwa Bunda dapat mencegah kehamilan 100 persen. Hal ini perlu diperhatikan, apalagi oleh Bunda yang kembali bekerja walaupun masih memberikan ASI. Intensitas pemberian ASI yang berkurang dapat menghilangkan kemampuan KB alami tersebut.
Jika Bunda menyusui dan menstruasi sudah kembali, Anda tidak lagi terproteksi secara alami. Kehamilan bisa saja terjadi. Belum lagi, akan sulit memperhitungkan kapan tubuh Bunda kembali memproduksi telur, yang biasanya terjadi sebelum mens keluar. Jadi, ada kemungkinan Bunda mengalami kehamilan sebelum mens datang.
Untuk mencegah kehamilan, Bunda bisa mencari metode KB yang aman dan efektif untuk ibu menyusui. Pilihan KB tanpa hormon seperti IUD atau spiral dan kondom bisa jadi pilihan. Beberapa KB hormonal juga terhitung aman untuk ibu menyusui. Cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menemukan metode KB yang tepat.
Ketika Bunda mengalami mens setelah melahirkan, kemungkinan kondisinya akan berbeda dibanding sebelum hamil. Tubuh Bunda kembali menyesuaikan diri dengan mens. Beberapa perbedaan yang mungkin Bunda rasakan:
Mens pertama pasca melahirkan akan terasa berbeda; volume yang lebih banyak dan kram yang lebih intens. Pasalnya ada lebih banyak lapisan rahim yang perlu diluruhkan. Namun jangan khawatir, seiring waktu keluhan ini akan berkurang.
Baik melahirkan secara normal ataupun caesar, Bunda akan mengalami nifas setelah melahirkan. Tubuh Anda meluruhkan darah dan jaringan yang melapisi dinding rahim, yang sempat menjadi perlindungan janin sewaktu hamil.
Di beberapa minggu pertama, darah yang keluar mungkin akan lebih banyak dan tampak beberapa gumpalan. Namun setelah beberapa minggu, Bunda akan memproduksi lochia. Ini adalah cairan yang dikeluarkan tubuh, berwarna jernih hingga krem sampai merah.
Lochia ini bisa terus dikeluarkan sampai sekitar enam minggu, sampai siklus mens kembali datang jika Bunda tidak menyusui. Lalu apa yang membedakan lochia dengan darah mens? Ini perbedaannya:
Juga jangan berharap jadwal mens akan kembali normal setelah melahirkan. Bisa jadi mens datang dan pergi di masa awal setelah melahirkan. Selama tahun pertama setelah melahirkan, adalah normal jika siklus Bunda mengalami ketidakaturan; dari segi lama mens, jeda antara jadwal mens, dan volume serta intensitas darah yang dikeluarkan. Terutama jika Bunda juga menyusui.
Menurut Cleveland Clinic, kebanyakan perempuan akan kembali ke siklus mens normal antara 21 sampai 35 hari dengan lama mens antara 2 sampai 7 hari.
Sebaiknya Bunda menghubungi dokter jika mengalami gejala berikut ini:
Setiap mengalami ketidakwajaran, ada baiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, perdarahan pasca persalinan bisa berisiko fatal bahkan mengancam nyawa Bunda. Cek juga gejala pasca persalinan lain yang perlu Bunda waspadai.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…