Categories: PascaPersalinan

Siklus Mens setelah Melahirkan, Cek Faktanya Berikut Ini!

Ada banyak hal menyenangkan (dan tidak menyenangkan) yang terjadi pada tubuh Bunda selama kehamilan. Dari rambut yang lebih tebal, kulit yang lebih berkilau, tubuh yang lebih berisi, sampai ‘kebebasan’ dari siklus mens. Namun setelah persalinan, mungkin Bunda penasaran dengan siklus mens Bunda. Apakah akan berjalan kembali seperti biasa setelah lewat masa nifas? 

Biasanya normal tidaknya siklus menstruasi setelah melahirkan akan bergantung pada apakah Bunda menyusui atau tidak, dan seberapa lama proses menyusui itu berlangsung. Dan seperti halnya kehidupan Bunda setelah melahirkan akan berbeda, begitu pula siklus mens Bunda akan berbeda. 

Kapan Haid saya Akan Datang Kembali?

Jika Bunda tidak menyusui, maka siklus mens Bunda akan kembali sekitar enam sampai delapan minggu setelah melahirkan. Jika Bunda menyusui, siklus mens akan datang lebih lama daripada itu. Bahkan jika Bunda menyusui secara eksklusif, mens mungkin tidak akan datang sepanjang periode menyusui tersebut, atau setidaknya enam bulan. Menyusui secara eksklusif berarti si kecil tidak mengonsumsi hal lain di luar air susu ibu (ASI). 

Jika menstruasi Bunda kembali tak lama setelah nifas dan Bunda menjalani persalinan per vaginam (normal), dokter biasanya tidak menyarankan Bunda untuk menggunakan tampon di mens pertama ini. Mengapa? Tubuh Bunda masih dalam proses penyembuhan, dan tampon berpotensi menimbulkan luka. Walaupun sebenarnya tampon memang tidak terlalu populer di Indonesia.

Apakah mens dapat mempengaruhi produksi ASI? 

Ketika mens datang kembali, Bunda mungkin merasakan beberapa perubahan pada produksi ASI dan reaksi si kecil saat menyusui. Ya, perubahan hormon yang memicu menstruasi juga bisa memengaruhi ASI Bunda. Misalnya, beberapa ibu merasakan produksi ASI berkurang atau bayi tidak terlalu semangat menyusui. Perubahan hormon bisa memengaruhi komposisi dan rasa ASI yang Bunda produksi. Meski demikian, perubahan ini biasanya sangat kecil dan tidak mengurangi kemampuan Bunda untuk menyusui. 

Baca juga: Menstruasi setelah Melahirkan, Apakah Berpengaruh pada Bunda yang Menyusui?

Bagaimana dengan KB?

Menyusui memang dikatakan dapat berperan sebagai penunda keh amilan alami. Namun tidak sedikit ibu yang ‘kebobolan’; hamil di masa menyusui karena tidak menerapkan metode KB. Menurut Association of Reproductive Health Professionals, kurang dari 1 dibanding 100 perempuan bisa hamil meskipun memberikan ASI eksklusif. Meskipun menyusui bisa mengurangi kesuburan, hal ini tidak menjadi jaminan bahwa Bunda dapat mencegah kehamilan 100 persen. Hal ini perlu diperhatikan, apalagi oleh Bunda yang kembali bekerja walaupun masih memberikan ASI. Intensitas pemberian ASI yang berkurang dapat menghilangkan kemampuan KB alami tersebut.

Jika Bunda menyusui dan menstruasi sudah kembali, Anda tidak lagi terproteksi secara alami. Kehamilan bisa saja terjadi. Belum lagi, akan sulit memperhitungkan kapan tubuh Bunda kembali memproduksi telur, yang biasanya terjadi sebelum mens keluar. Jadi, ada kemungkinan Bunda mengalami kehamilan sebelum mens datang. 

Untuk mencegah kehamilan, Bunda bisa mencari metode KB yang aman dan efektif untuk ibu menyusui. Pilihan KB tanpa hormon seperti IUD atau spiral dan kondom bisa jadi pilihan. Beberapa KB hormonal juga terhitung aman untuk ibu menyusui. Cobalah berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menemukan metode KB yang tepat. 

Apakah mens setelah melahirkan akan berbeda?

Ketika Bunda mengalami mens setelah melahirkan, kemungkinan kondisinya akan berbeda dibanding sebelum hamil. Tubuh Bunda kembali menyesuaikan diri dengan mens. Beberapa perbedaan yang mungkin Bunda rasakan: 

  • Intensitas kram bisa bertambah atau berkurang dari sebelumnya
  • Adanya gumpalan darah kecil 
  • Volume lebih banyak 
  • Ada saatnya aliran mens berhenti, kemudian mulai lagi
  • Nyeri meningkat 
  • Panjang siklus lebih tidak teratur

Mens pertama pasca melahirkan akan terasa berbeda; volume yang lebih banyak dan kram yang lebih intens. Pasalnya ada lebih banyak lapisan rahim yang perlu diluruhkan. Namun jangan khawatir, seiring waktu keluhan ini akan berkurang. 

Mens pertama, ini yang akan Bunda alami

Baik melahirkan secara normal ataupun caesar, Bunda akan mengalami nifas setelah melahirkan. Tubuh Anda meluruhkan darah dan jaringan yang melapisi dinding rahim, yang sempat menjadi perlindungan janin sewaktu hamil. 

Di beberapa minggu pertama, darah yang keluar mungkin akan lebih banyak dan tampak beberapa gumpalan. Namun setelah beberapa minggu, Bunda akan memproduksi lochia. Ini adalah cairan yang dikeluarkan tubuh, berwarna jernih hingga krem sampai merah. 

Lochia ini bisa terus dikeluarkan sampai sekitar enam minggu, sampai siklus mens kembali datang jika Bunda tidak menyusui. Lalu apa yang membedakan lochia dengan darah mens? Ini perbedaannya: 

  • Warna lochia biasanya tidak merah terang, cenderung lebih muda atau putih. Jika Bunda mengeluarkan cairan warna merah terang dari vagina, enam minggu setelah melahirkan, maka bisa jadi itu adalah darah mens. 
  • Jika pendarahan meningkat seiring aktivitas fisik dan berkurang saat beristirahat, maka bisa jadi itu lochia. 
  • Lochia juga cenderung memiliki bau. Lochia biasanya memiliki bau “amis” karena bercampur dengan jaringan dari kehamilan. Berkonsultasilah dengan dokter jika Bunda mencium bau yang kurang sedap. 

Juga jangan berharap jadwal mens akan kembali normal setelah melahirkan. Bisa jadi mens datang dan pergi di masa awal setelah melahirkan. Selama tahun pertama setelah melahirkan, adalah normal jika siklus Bunda mengalami ketidakaturan; dari segi lama mens, jeda antara jadwal mens, dan volume serta intensitas darah yang dikeluarkan. Terutama jika Bunda juga menyusui. 

Menurut Cleveland Clinic, kebanyakan perempuan akan kembali ke siklus mens normal antara 21 sampai 35 hari dengan lama mens antara 2 sampai 7 hari. 

Apa gejala pasca persalinan yang perlu diperhatikan

Sebaiknya Bunda menghubungi dokter jika mengalami gejala berikut ini: 

  • Harus berganti pembalut setiap satu jam 
  • Perdarahan yang disertai dengan rasa nyeri yang datang tiba-tiba 
  • Demam yang datang tiba-tiba 
  • Pendarahan yang berlangsung terus-menerus selama lebih dari 7 hari 
  • Gumpalan darah berukuran besar, lebih besar dari bola tenis
  • Nyeri kepala
  • Kesulitan bernapas
  • Rasa nyeri saat buang air kecil 
  • Disertai bau yang tidak sedap

Setiap mengalami ketidakwajaran, ada baiknya Bunda segera memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, perdarahan pasca persalinan bisa berisiko fatal bahkan mengancam nyawa Bunda. Cek juga gejala pasca persalinan lain yang perlu Bunda waspadai

dr. Ferry Darmawan, SpOG

Dokter Ferry Darmawan, SpOG adalah dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang telah berpengalaman lebih dari 5 tahun. Ia menempuh pendidikan kedokteran dan spesialisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat ini, Dokter Ferry melakukan pelayanan di Jakarta, yakni RSPAD Gatot Soebroto, RS Satya Negara, dan Pusat Fertilitas Bocah Indonesia (RS Awal Bros Tangerang). Dokter Ferry juga aktif sebagai staf pengajar dan pelatih bedah mininal invasif ginekologi di RSPAD Gatot Soebroto. Berbagai pelatihan dan seminar internasional pernah diikutinya antara lain International Society for Gynecologic Endoscopy Intensive Week di Jakarta pada 2019, Transvaginal NOTES Endoscopic Training Course di Thailand pada 2017, serta Pelatihan Bedah Minimal Invasif di Jerman pada 2016. Dokter Ferry juga pernah menjadi pembicara dalam ESGE Annual Congress di Turki pada tahun 2017 dan beberapa pertemuan ilmiah lain di dalam dan luar negeri. Tak hanya itu, saat ini Dokter Ferry juga aktif dalam Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan menjabat sebagai Sekretaris Kelompok Kerja Endoskopi.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago