Categories: KehamilanKesehatan

Flek Awal Kehamilan ataukah Menstruasi? Ini Cara Membedakannya

Flek atau noda darah bisa memiliki dua makna. Pertama adalah tanda usainya fertilitas di bulan ini atau kemunculan menstruasi. Yang kedua adalah pertanda berawalnya kehamilan. Kok bisa? 

Bunda, sama seperti menstruasi, masa awal kehamilan juga dicirikan dengan adanya flek atau perdarahan. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di uterus, biasanya terjadi 10-14 hari setelah masa konsepsi. Ketika sel telur menempel di rahim, ada bagian dari dinding uterus yang tergores hingga menghasilkan perdarahan. 

Lantas, bagaimana cara membedakannya?

Bisakah Membedakannya dari Warna?

Banyak yang mengatakan bahwa perdarahan karena menstruasi dengan flek awal kehamilan dapat dibedakan dari warnanya. Jika awalnya darah berwarna cokelat lalu lama-lama berwarna merah terang, maka ini adalah darah menstruasi. 

Namun, seperti dilansir dari parents.com, ahli fertilitas George Patounakis membantah hal ini. Menurutnya, perdarahan awal kehamilan dengan perdarahan awal menstruasi tidak sepenuhnya bisa dibedakan dari warna. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes kehamilan. Jika tes kehamilan positif, maka itu adalah perdarahan awal kehamilan.

Sayangnya, di awal kehamilan, seringkali hormon hCG yang hanya dihasilkan ketika hamil belum dapat terdeteksi oleh testpack sehingga sangat mungkin hasil tes kehamilan adalah false negative. Karena itu, hasil tes kehamilan juga bukan satu-satunya yang bisa Bunda andalkan. Selain melalui tes kehamilan, perhatikan gejala-gejala ini untuk mengetahui apakah perdarahan yang Bunda alami adalah tanda awal kehamilan atau menstruasi.

Simptom 1: Kram

Baik menstruasi maupun implantasi akan ditandai oleh kram perut atau pinggang. Bedanya, durasi kram karena implantasi berbeda dengan kram karena menstruasi. Durasi kram karena implantasi biasanya tidak berlangsung selama durasi kram karena menstruasi. Kram karena implantasi berlangsung sebentar tetapi kadang-kadang muncul dan sekalinya muncul terasa intens. Namun, perlu diingat bahwa setiap wanita mengalami kontraksi uterus yang berbeda-beda. Sedikit darah di uterus bisa menyebabkan kram parah pada sebagian wanita, tetapi bisa sama sekali tidak menyebabkan kram pada sebagian yang lain.

Simptom 2: Aliran Darah

Beberapa wanita yang mengalami implantasi mengalami perdarahan yang cukup banyak layaknya  menstruasi pada hari pertama. Perdarahan ini biasanya berlangsung selama beberapa hari saja. Setelah perdarahan selesai, Bunda justru merasakan sensasi seolah menstruasi hendak mulai kembali, payudara mengeras, bahkan mungkin mengalami mual-mual.

Simptom 3: Konsistensi

Tidak seperti menstruasi, perdarahan karena implantasi tidak konsisten. Ia bisa berlangsung selama beberapa hari saja lalu berhenti lalu mulai kembali. Perdarahan menstruasi biasanya akan terus keluar selama masa berlangsungnya.

Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan?

Jika aktif secara seksual pada bulan sebelumnya lalu Bunda mengalami perdarahan ireguler, maka, ya, Bunda mesti melakukan tes kehamilan. Perlu diingat bahwa perdarahan karena implantasi selalu terjadi sebelum periode menstruasi yang terlambat datang. 

Jika Bunda kembali mengalami perdarahan setelah tes kehamilan menunjukkan hasil positif, ini bisa jadi adalah perdarahan trimester pertama yang terjadi pada 15-25% perempuan hamil. Bunda juga bisa langsung memeriksakan diri ke dokter obgyn karena khawatirnya ini adalah pertanda keguguran atau kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik).

Bunda, itulah cara membedakan perdarahan di awal kehamilan dengan perdarahan menstruasi. Semoga membantu ya, Bun!

Dinda Derdameisya

Dokter Dinda Derdameisya adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang kini berpraktik di tiga rumah sakit di Jakarta. Ketiga rumah sakit itu adalah RS Kanker Dharmais, Brawijaya Women and Children’s Hospital, dan RSIA Asih. Tak hanya berpraktik di rumah sakit, saat ini Dokter Dinda juga menjalani kesibukan di H Clinic untuk memberi pelayanan aesthetic gynecologic yang berfungsi untuk menjaga dan merawat area intim. Perempuan yang telah berpengalaman selama 12 tahun di ranah kedokteran ini merupakan lulusan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Ia menyelesaikan studi kedokterannya pada tahun 2007 dan memperoleh gelar spesialisnya pada tahun 2014.

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago