Kehamilan kembar merupakan kehamilan yang ditunggu-tunggu sebagian Bunda. Meski demikian, kehamilan kembar memang bukan hal yang umum terjadi. Biasanya, kehamilan kembar terjadi pada ibu yang memiliki keturunan kembar atau menjalani proses kehamilan in vitro atau bayi tabung.
Lalu bagaimana mengenali tanda-tanda jika Bunda hamil bayi kembar? Sesungguhnya cukup sulit membedakan kehamilan biasa dengan kehamilan kembar semata dari tanda-tanda yang dirasakan oleh ibu hamil. Untuk memastikan kehamilan kembar akan diperlukan pemeriksaan USG.
Meski demikian beberapa tanda kehamilan di bawah ini kerap dijadikan tanda awal untuk mengetahui adanya janin kembar dalam rahim Bunda. Tapi benarkah akurat? Yuk, cek faktanya.
Dikatakan, jika ibu mengalami kehamilan kembar, biasanya ia akan merasa gejala sakit dua kali lipat, tiga kali lebih letih, dan kenaikan berat badan hingga empat kali dari kehamilan biasa. Tapi itu kepercayaan lama alias mitos.
Ibu yang mengalami kehamilan kembar mungkin mengalami gejala mual dan muntah yang lebih dari biasanya, namun hal ini memang tidak dapat dijadikan patokan. Secara umum, 70% sampai 80% perempuan dapat mengalami mual dan muntah saat hamil, dan sampai 2% di antara ibu hamil tersebut mengalami mual muntah berlebih yang dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum.
Jadi, ibu dengan janin kembar tidak berarti akan mengalami mual muntah yang lebih tinggi kadarnya dari ibu hamil lainnya.
Kurang tepat. Kita tidak dapat menandakan kehamilan kembar hanya dengan melihat hasil tes kehamilan. Namun bukan tidak mungkin Bunda mendapatkan hasil kehamilan positif yang lebih awal jika mengandung janin kembar.
Ya, jika Bunda menggunakan alat tes kehamilan biasa (bukan jenis yang supersensitif) dan langsung mendapat hasil positif dengan indikator berwarna gelap beberapa hari sebelum jadwal menstruasi, ada kemungkinan Bunda mengandung janin kembar.
Namun harap diingat bawah alat tes kehamilan rumahan ini kurang akurat dalam memprediksi kadar hCG dalam urin. Bisa saja hasil yang memperlihatkan indikator berwarna gelap disebabkan karena Bunda kurang cukup minum air putih saat melakukan tes.
Beta hCG itu sendiri adalah hormon yang terdeteksi pada air seni ibu hamil 10 hari setelah konsepsi atau pembuahan. Kadarnya akan meningkat terus seiring bertambahnya usia janin dan mencapai puncaknya di usia kehamilan 11 minggu.
Rasa letih kerap dikeluhkan oleh ibu yang mengandung bayi kembar. Kurang tidur, lesu, dan lelah selama trimester pertama mungkin terjadi karena tubuh Bunda bekerja lembur untuk menumbuhkan lebih dari satu janin di dalam rahim.
Rasa letih berlebih ini bukan tidak mungkin juga disebabkan oleh faktor-faktor lain, misalnya tugas di kantor, kegiatan di rumah, stres, asupan nutrisi yang kurang, atau jika Bunda memiliki anak balita. Kelelahan ini memang sulit dibedakan atau dicari sumbernya. Akan tetapi, sangat mungkin jika rasa letih itu disebabkan oleh janin kembar dalam rahim Bunda.
Bidan atau dokter kandungan dapat mendengar denyut jantung janin menggunakan alat yang dinamakan doppler. Bidan dan dokter yang berpengalaman dapat mendengar keberadaan denyut jantung janin kembar. Akan tetapi denyut jantung janin baru dapat benar-benar terdengar jelas menggunakan alat ini pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Jadi sebelum mencapai usia kehamilan ini, akan sulit untuk mengetahui keberadaan janin kembar dari pengecekan denyut jantung janin.
Sepanjang perjalanan kehamilan, bidan atau dokter Bunda akan mengukur tinggi fundus uteri (diukur dari tulang pubis ke bagian puncak rahim) sebagai cara mengukur usia juga pertumbuhan janin.
Janin kembar akan membuat rahim Bunda berkembang lebih besar untuk menyediakan ruang bagi bayi untuk bertumbuh. Akan tetapi, ukuran rahim atau perut yang besar juga bisa disebabkan oleh faktor lain misalnya ukuran bayi yang besar. Selain itu, indikasi ini sulit dijadikan ukuran pada masa awal kehamilan.
Dapat merasakan janin ketika ia bergerak-gerak di dalam rahim merupakan perasaan yang sangat menyenangkan bagi ibu. Bunda bisa merasakan gerakan janin di usia kehamilan 18 sampai 25 minggu. Ibu yang mengandung janin kembar bisa saja merasakan gerakan janin lebih awal dari 18 minggu. Akan tetapi, banyak juga profesional kesehatan yang kurang setuju jika hal ini dinyatakan sebagai tanda kehamilan bayi kembar.
Ibu hamil bayi kembar rata-rata mengalami kenaikan berat badan 5 kg lebih banyak dari ibu hamil janin tunggal. Meski demikian, kenaikan berat badan ibu hamil biasanya sangat dipengaruhi oleh tinggi badannya, tipe bentuk tubuh, dan berapa berat badannya sebelum kehamilan. Selain itu, berat badan ibu hamil biasanya baru meningkat banyak di trimester akhir. Pada saat itu, deteksi ultrasound sudah dapat mendeteksi adanya janin kembar dalam rahim Bunda.
Satu-satunya cara paling mumpuni untuk mengkonfirmasi kehamilan kembar adalah dengan pemeriksaan ultrasound atau USG. Gambar yang terefleksi pada layar akan memperlihatkan secara jelas apakah Bunda mengadung janin kembar, apalagi pemeriksaan USG pada usia kehamilan trimester kedua dan ketiga.
Nah, jika hasil ultrasound sudah memastikan adanya janin kembar dalam kandungan Bunda, jangan panik. Pastikan Bunda mengkomunikasikan adanya gejala-gejala yang tidak biasa, termasuk jika merasakan kecemasan selama kehamilan janin kembar ini. Selain itu, pelajari juga persalinan bayi kembar sebagai persiapan menghadapi kehadiran si kecil ya.
Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…
Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…
Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…
Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…
Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…
Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…