Categories: KehamilanKesehatan

Ini Makanan Penambah Berat Badan Janin yang Bisa Bunda Konsumsi

Ketika mengetahui bahwa diri Bunda hamil, hal yang penting untuk segera dilakukan adalah menjaga pola makan, menyesuaikan gaya hidup dan intensitas olahraga untuk perkembangan dan pertumbuhan bayi yang masih ada di dalam kandungan. Setiap ibu tentu mengharapkan pertumbuhan yang sehat. Salah satu ukuran yang bisa dilihat untuk menentukan apakah pertumbuhan bayi sudah sesuai atau belum adalah berat badan janin. 

Tenaga kesehatan yang menangani kehamilan Bunda, apakah itu bidan atau dokter, akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui berat badan janin. Salah satu upayanya adalah melalui pemeriksaan ultrasonografi atau USG. Perkiraan berat badan janin juga bisa dilakukan secara manual melalui beberapa rumus perhitungan. Cara ini biasanya diterapkan oleh bidan. 

Jika berat badan janin berada di bawah batas yang dianjurkan, tenaga kesehatan akan menyarankan Bunda untuk mengejar ketertinggalan dengan melakukan berbagai upaya. Salah satu yang umumnya diterapkan adalah konsumsi beberapa makanan yang padat gizi. Berikut ini beberapa makanan penambah berat badan janin.

Ubi 

Tanaman umbi-umbian ini padat akan serat, potassium, Vitamin C, Vitamin B6, zat besi, dan betakaroten. Kehadiran betakaroten yang merupakan salah satu antioksidan akan diubah menjadi Vitamin A di dalam tubuh. Seperti kita tahu, vitamin ini berperan dalam pembentukan kulit, tulang, dan mata bayi. Ubi juga bisa membantu meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. 

Tidak akan bosan, ubi mudah diolah menjadi berbagai penganan, baik bergaya tradisional maupun tradisional. Dari ubi panggang bertabur keju leleh, pancake ubi, sampai kolak atau ubi goreng dan bola-bola ubi yang manis. 

Kacang-kacangan/polong-polongan 

Makanan ini kaya akan zat besi dan protein loh, Bun. Keduanya sangat penting untuk pertumbuhan janin. Zat besi membantu plasenta mengalirkan nutrisi ke janin. Zat besi juga membantu mengurangi risiko berat bayi lahir rendah, bayi lahir prematur, serta persalinan lewat waktu. 

Konsumsi makanan jenis ini akan memastikan asupan serat, folat dan kalsium untuk janin. Jika Bunda seorang vegetarian, kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang merah akan menyediakan mineral yang biasanya diperoleh dari makanan non-vegetarian seperti daging merah dan daging putih. 

Jus jeruk 

Bunda yang biasa mengonsumsi minuman bersoda atau kafein, bisa menggantinya dengan segelas jus jeruk segar, ya. Minuman ini mengandung banyak Vitamin C, potassium dan asam folat. Asam folat dan folat sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil. Pemenuhan nutrisi ini dapat mengurangi risiko bayi lahir dengan kecacatan. Selain itu, kandungan berbagai nutrisi di dalam jus jeruk juga membantu kondisi kesehatan secara keseluruhan, meningkatkan metabolisme dan fungsi otot.

Yogurt

Kalsium, protein, Vitamin B, zat besi dan berbagai nutrisi yang membantu pembentukan tulang terdapat dalam makanan sejenis probiotik ini. Ibu hamil memerlukan asupan 1000 mg kalsium sehari yang bisa dipenuhi dari konsumsi yogurt. Selain menjaga kekuatan tulang dan gigi, kalsium juga mengurangi risiko persalinan prematur atau berat bayi lahir rendah. 

Sayuran berdaun hijau 

Sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, kale, brokoli, sawi hijau, dan asparagus pada akan berbagai nutrisi dan antioksidan. Sebab itulah sayuran hijau memiliki peran penting dalam perkembangan janin di dalam rahim Bunda. Kebutuhan kalsium, potassium, Vitamin A, folat dan serat dapat dipenuhi dengan konsumsi sayuran hijau. Sayuran ini bisa dikonsumsi mentah, ditumis, dikukus, atau dibuat jus. 

Salmon

Ikan berwarna pink-oranye ini merupakan sumber asam omega-3 dan protein. Asam omega-3 memiliki peran krusial dalam perkembangan janin, utamanya dalam membantu pembentukan jaringan otak dan mata. Selain itu, asam omega-3 juga membantu asupan protein yang diperlukan oleh ibu hamil. Tak perlu khawatir akan keamanannya, ikan salmon termasuk yang mengandung sedikit merkuri. 

Telur 

Bahan makanan ini merupakan salah satu makanan super yang mudah terjangkau dan bisa diolah menjadi berbagai makanan. Telur ternyata banyak mengandung protein, Vitamin A, dan Vitamin D, yang semuanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Bahkan, protein dalam telur tidak bisa digantikan oleh protein dari makanan lain, sehingga penting untuk dikonsumsi ibu hamil. Telur juga kaya akan asam folat dan zat besi, yang membantu memperkuat membran ketuban dan mencegah cacat janin serta berat bayi lahir rendah. 

Susu 

Konsumsi susu 200-500 ml per hari akan membantu ibu hamil dalam meningkatkan berat badan janin. Susu kaya akan protein dan kalsium yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Bunda dapat mengonsumsi susu dalam bentuk cairan atau diolah menjadi smoothies. 

Daging ayam

Ayam juga bisa membantu meningkatkan berat badan janin loh, Bunda. Daging putih ini kaya akan protein yang memperbaiki perkembangan sel dan otot di tubuh. Selain protein, ayam juga kaya akan zat besi yang mengurangi risiko anemia pada ibu hamil.

Kacang kedelai

Jika Bunda tidak dapat mengonsumsi daging, maka kacang kedelai bisa dijadikan alternatif. Selain kaya akan zat besi, kacang kedelai juga mencegah anemia karena kandungan zat besi yang tinggi. Kacang kedelai ini terdapat dalam berbagai produk olahannya seperti tahu, tempe, atau susu kedelai. Selain itu, Bunda juga bisa mengonsumsi kacang kedelai rebus.

Untuk menjaga berat badan janin, hindari hal ini

Selain mengonsumsi makanan di atas, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang sebaiknya Bunda hindari untuk meningkatkan berat badan janin. 

  1. Hindari alkohol dan merokok: Hindari konsumsi alkohol dan merokok selama hamil ya Bun. Keduanya bisa berakibat fatal bagi perkembangan bayi dan bahkan menyebabkan beberapa komplikasi medis yang serius. 
  2. Kurangi asupan kafein: mengonsumsi kopi, teh, atau minuman bersoda yang mengandung kafein, bisa berdampak negatif pada janin. 
  3. Hindari konsumsi gorengan, makanan manis dan berlemak. Makanan ini jika sering dikonsumsi akan meningkatkan risiko obesitas yang pada akhirnya meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah. 

Itulah beberapa makanan penambah berat badan janin ya, Bun. Jika kenaikan berat badan janin tidak berjalan sesuai yang diharapkan, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan spesialis gizi atau ahli gizi untuk berdiskusi mengenai pola makan yang sebaiknya Bunda terapkan.

Ibu Sehati

Recent Posts

Memahami Perubahan pada Tubuh setelah Keguguran

Bunda mungkin ingat beberapa waktu lalu Chrissy Teigen, istri dari penulis lagu dan penyanyi John…

3 years ago

Simak! Ini Dampak Pandemi bagi Ibu Hamil dan Bayi

Pandemi Covid-19 berdampak pada kita semua. Namun, tahukah, Bunda, bahwa pandemi ini memiliki konsekuensi tersendiri…

3 years ago

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang…

4 years ago

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua…

4 years ago

Pertanyaan seputar Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Vaksinasi Covid-19 terus digencarkan pemerintah untuk mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity. Di tengah program…

4 years ago

Depresi Pasca Persalinan, Lebih Rentan saat Pandemi Covid-19?

Masa nifas atau postpartum kerap menjadi masa yang sulit bagi ibu baru. Adaptasi, rasa sakit…

4 years ago