Traveling
3 AirBnB Ramah Anak untuk Liburan Seru di Bandung
Berencana liburan di Bandung tapi masih bingung menentukan lokasi penginapan yang nyaman bagi si kecil? Tiga penginapan AirBnB ramah anak berikut bisa Bunda jadikan referensi untuk urusan akomodasi.
RumaHalimun
Rumah berkonsep minimalis ini menyediakan dua kamar tidur, ruang keluarga yang luas, serta dapur dan kamar mandi berfasilitas lengkap. Interiornya yang didominasi pintu-pintu kaca serta jendela besar menghadirkan suasana alam terbuka yang nyaman dan asri. Suasana ini juga ditambah dengan lokasi taman berumput hijau yang bisa digunakan sebagai area berpiknik atau bermain bagi si kecil.
Nama RumaHalimun sebenarnya diambil dari nama kawasan tempat rumah ini berdiri, yakni Jalan Terusan Halimun. Berada tak jauh dari Jalan Riau dan Dago, RumaHalimun bisa dijadikan referensi penginapan saat Bunda dan keluarga bertandang ke Kota Kembang. Lokasinya yang dekat dengan sejumlah tempat wisata kuliner, belanja, dan pusat hiburan akan membuat pengalaman berlibur bersama si kecil kian menyenangkan.
Daheim 290
Ingin membawa seluruh anggota keluarga, termasuk kakek dan nenek si kecil? Maka tempat ini sangatlah cocok. Dilengkapi dengan 7 tempat tidur dalam 4 kamar tidurnya, villa yang terletak di bagian utara Bandung ini menyediakan akomodasi yang sangat nyaman untuk Bunda sekeluarga.
Dengan luas bangunan 150 meter persegi, interior penginapan AirBnB yang bergaya eklektik ini pun sangat instagrammable. Ruang keluarganya lapang dan nyaman dengan sofa bed, kursi goyang, serta perapian. Dapurnya dilengkapi peralatan memasak yang bisa Bunda gunakan untuk menyajikan hidangan lezat. Sementara dari ruang makannya, Bunda dan keluarga dapat mengakses halaman belakang yang dilengkapi bangku taman dan fasilitas BBQ.
Casa Lembang
AirBnB ramah anak lainnya yang bisa ditemukan di Kota Kembang adalah Casa Lembang. Selain karena hawa sejuk khas kawasan Lembang, pengaturan interior rumah yang ditata dengan apik dijamin akan membuat Bunda dan keluarga merasa betah saat menginap di sini. Casa Lembang menyediakan dua buah kamar tidur di lantai dasar dan satu kamar tidur yang berada di loteng.
Suasana rumah yang asyik bukan satu-satunya keuntungan yang ditawarkan oleh Casa Lembang. Penginapan ini juga memberikan fasilitas yang terbilang sangat lengkap, mulai dari spot membaca, ruang bersantai dan balkon yang menghadirkan pemandangan asri wilayah Lembang, hingga roti dan sereal yang disediakan di dapur untuk menu sarapan keluarga. Seru, bukan?
Itulah tiga rekomendasi penginapan AirBnB ramah anak yang bisa Bunda pilih untuk melengkapi liburan keluarga di Bandung. Tak ingin ketinggalan informasi bermanfaat lain seputar traveling keluarga? Jangan lupa untuk follow Instagram @ibu.sehati, serta unduh aplikasinya di Google PlayStore atau AppStore.
Kesehatan dan Gaya Hidup
Mengenal Jenis Car Seat Bayi yang Aman untuk Si Kecil
Ada cara untuk membuat si kecil nyaman dan tetap dan pada tempatnya saat di mobil, yaitu dengan car seat bayi. Lalu, apa saja jenis dan kriteria penggunaannya?
Membawa bayi bepergian menggunakan mobil mungkin terdengar mudah. Banyak orang tua berpikir si kecil bisa dipangku bersama mereka selama di mobil. Namun, tahukah Bunda? Ternyata cara ini tidak aman, lho. Alasannya, jika terjadi kecelakaan, hentakan keras dapat membuat tubuh si kecil terjepit tubuh orang yang menggendongnya atau justru bisa terlempar ke depan. Bahkan, sabuk pengaman yang dirancang untuk anak-anak pun sebenarnya tidak aman karena bisa berisiko mencekik lehernya.
Sebenarnya, ada cara lain yang lebih tepat untuk membuat si kecil nyaman dan tetap pada tempatnya selama di mobil, yaitu dengan car seat bayi. Namun, bagaimana kriteria penggunaan car seat untuk bayi? Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Perlukah Menggunakan Car Seat untuk Si Kecil di Mobil?
Sebelum beralih ke jenis car seat, Bunda perlu mengetahui pentingnya car seat bagi anak-anak. Car seat dapat memberi rasa aman dan nyaman pada si buah hati ketika bepergian dengan mobil. Selain alasan keamanan, car seat juga bisa melatih kemandirian sang anak karena dia akan duduk sendiri saat di mobil.
Banyak orang tua yang mencari-cari alasan untuk tidak membeli dan menaruh anaknya di car seat. Keinginan menunggu anak hingga sudah bisa duduk sendiri baru mengajaknya naik mobil dan harga car seat yang mahal menjadi dua alasan yang paling sering dikemukakan untuk menunda membeli car seat. Padahal, car seat penting untuk anak, apalagi jika Anda sehari-harinya menggunakan kendaraan roda empat.
Sebenarnya, Bunda dapat menyiasati mahalnya harga car seat dengan menyewa di penyedia alat-alat untuk bayi. Car seat bayi merupakan alat yang sering dicari di jasa penyewaan tersebut, selain stroller.
4 Macam Pilihan Car Seat yang Aman dan Nyaman untuk Si Kecil
Bunda, saat memilih car seat, pilihlah berdasarkan berat badan anak dan bukan usianya. Car seat terdiri dari 4 jenis. Yuk, kenali jenis-jenisnya sebelum memilih!
Infant Car Seat atau car seat bayi
Sesuai dengan namanya, car seat ini diperuntukkan bagi bayi hingga berusia 2tahun. Berbeda dengan kursi pada umumnya, car seat satu ini hanya bisa dipakai dengan posisi menghadap ke belakang (rear-facing position) atau berlawanan dengan posisi duduk.
Car seat jenis ini memiliki keunggulan, yaitu bisa dikeluarkan dari dalam mobil tanpa harus melepas tali pengaman yang melingkar pada bayi. Sehingga, jika si kecil sedang tertidur, Bunda tetap bisa membawanya keluar dari mobil tanpa membangunkannya. Berat maksimal yang bisa ditopang oleh infant car seat ini adalah 13-27 kilogram.
Convertible Car Seat
Car seat jenis ini hampir sama dengan infant car seat yang digunakan untuk bayi hingga usia 2 tahun. Namun, yang membedakan adalah batas maksimal berat yang bisa ditopang, yakni 27-45 kilogram. Posisi convertible car seat yang digunakan pada anak sebelum usia 2 tahun harus digunakan menghadap ke belakang. Ketika usia sang anak sudah menginjak 2 tahun, barulah Bunda bisa membalikkan posisi kursi bayi menghadap ke depan.
Booster Seat
Booster seat diperuntukkan bagi anak yang sudah menginjak usia 3 tahun. Penggunaan car seat jenis ini bisa menopang berat hingga 30-40 kilogram yang artinya bisa digunakan terus sampai anak berusia 13 tahun.
Posisi booster seat mengarah ke depan dan dilengkapi dengan sabuk pengaman sendiri. Namun, anak juga bisa menggunakan sabuk pengaman yang ada di dalam mobil tergantung dengan kenyamanannya sendiri.
Setelah ukuran anak lebih besar daripada kursi mobil anak, mereka masih memerlukan kursi penguat untuk membantu mereka memasang kursi dan sabuk pengaman mobil dengan baik. Hingga usianya 13 tahun atau sampai tingginya lebih dari 57 inci atau 145 cm, anak harus tetap duduk di kursi belakang mobil.
All in One Car Seat
Jenis car seat yang satu ini sangat multifungsi karena bisa dipakai sejak anak di bawah usia 2 tahun hingga ia beranjak dewasa dan sudah bisa duduk sendiri dengan sabuk pengaman. Dengan kata lain, jika Bunda memilih car seat jenis ini, Bunda tidak perlu lagi mengganti jenis car seat sesuai usia dan berat badan mereka. Lebih ekonomis, bukan?
Itulah ulasan singkat mengenai penggunaan car seat pada bayi. Apabila Bunda ingin membaca tips-tips lain seputar kehamilan, persalinan, menyusui serta pola asuh, unduh saja aplikasi Sehati di Google Play Store atau App Store. Follow juga Ibu Sehati melalui Facebook atau Instagram, untuk mendapat tip-tip menarik lainnya. Semoga bermanfaat!
Kesehatan dan Gaya Hidup
Bunda Berencana Mengajak Bayi Naik Pesawat? Inilah Pertanyaan yang Perlu Diajukan ke Maskapai
Membawa bayi dalam perjalanan menggunakan pesawat bisa jadi hal yang menyenangkan. Namun, persiapannya harus dilakukan dengan lebih matang. Belum lagi, beberapa maskapai memiliki peraturan yang berbeda untuk harga tiket bayi naik pesawat dan peraturan di atas pesawat. Jika ini kali pertama bagi Bunda, jangan lupa ajukan pertanyaan berikut sebelum membeli tiket.
Berapa Harga Tiket Bayi Naik Pesawat?
Beberapa maskapai menerapkan harga sebesar 20% dari tiket dewasa untuk harga tiket bayi naik pesawat. Namun, ada juga yang memberlakukan harga penuh untuk bayi. Maka dari itu, Anda harus menanyakan dengan detail mengenai harga dan fasilitas apa saja yang akan didapat oleh bayi.
Usia Berapa Bayi Bisa Naik Pesawat?
Menanyakan standar usia bayi naik pesawat bisa berpengaruh pada fasilitas serta surat rekomendasi yang perlu Bunda bawa. Pada umumnya, bayi di bawah dua tahun diperbolehkan untuk bepergian menggunakan pesawat dengan dampingan orang tua.
Kemudian, bayi yang masih berusia kurang dari dua minggu membutuhkan surat rekomendasi dokter untuk bisa bepergian naik pesawat. Surat rekomendasi tersebut juga harus dikeluarkan maksimal 72 jam sebelum perjalanan. Inilah mengapa Bunda harus menanyakan usia standar yang diberlakukan oleh maskapai.
Apakah Tersedia Baby Bassinet?
Beberapa maskapai menyediakan baby bassinet agar bayi bisa tertidur selama perjalanan. Tanyakan hal ini pada maskapai untuk mendapatkan perjalanan yang lebih nyaman. Biasanya, Bunda akan ditempatkan pada kursi terdepan jika membutuhkan baby bassinet. Bayi akan lebih aman diletakkan di kasur khusus ini jika tidak dalam keadaan menyusu.
Apakah Perlu Membawa Makanan untuk Bayi?
Salah satu fasilitas yang wajib Bunda tanyakan saat menanyakan harga tiket bayi naik pesawat adalah makanan. Pada umumnya, maskapai tidak menyediakan makanan khusus bayi dan hanya menawarkan camilan seperti biskuit atau permen. Kalau bayi Bunda masih membutuhkan MPASI atau camilan khusus, sebaiknya tetap bawa dalam jumlah secukupnya.
Apakah Bayi Mendapatkan Jatah Bagasi?
Jatah bagasi penting untuk dipertanyakan karena bisa Bunda manfaatkan untuk membawa stroller untuk traveling atau perlengkapan bayi lainnya. Namun begitu, bayi yang hanya membayar sekitar 20% dari harga tiket biasanya tidak mendapatkan jatah bagasi terdaftar.
Karena belum membayar dengan penuh, harga tiket bayi naik pesawat memang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan harga tiket dewasa. Sebelum, selama, dan setelah perjalanan, Bunda harus memperhatikan kebutuhan bayi agar perjalanan terasa nyaman dan aman. Intip persiapan apa saja yang Bunda perlu bawa ketika naik pesawat dengan bayi naik pesawat dengan bayi.
Bunda bisa menemukan informasi lainnya seputar parenting dan traveling bersama anak di Sehati Apps untuk smartphone. Jangan lupa juga kunjungi dan like Facebook dan Instagram untuk tetap update dengan informasi terkini!
Kesehatan dan Gaya Hidup
Bunda, Ini 7 Tip Penting saat Babymoon
Mau babymoon? Lakukan perencanaan secermat mungkin ya, Bunda. Ini yang harus diperhatikan.
Babymoon alias bulan madu saat hamil ternyata sedang jadi tren di kalangan para ibu, lho, terutama mereka yang baru mengandung anak pertama. Babymoon dipercaya dapat meredakan stres dan kekhawatiran ibu menjelang persalinan.
Jika Bunda juga punya rencana yang sama, ada baiknya mempersiapkan segala sesuatunya secara matang sebelum berangkat. Apa saja, sih, yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk babymoon?
1. Trimester ke-2 adalah waktu yang paling tepat
Bepergian saat hamil tentu sangat berbeda jika dibandingkan saat perut belum ada “isinya”. Pemilihan waktu babymoon pun perlu disesuaikan dengan usia kehamilan. Menurut dokter spesialis kandungan, trimester kedua (usia hamil 18-24 minggu) adalah masa paling aman untuk bepergian jauh.
Ketika trimester kedua, kondisi janin sudah cukup stabil, tapi perut juga belum terlalu besar sehingga Bunda akan merasa nyaman dan tidak mudah lelah. Fase ini jugalah yang dianggap paling aman untuk naik pesawat.
2. Akses destinasi dan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau
Hal pertama yang harus diperhatikan saat memilih destinasi wisata untuk babymoon adalah mudah tidaknya akses sekitar lokasi ke layanan medis, baik itu klinik, rumah sakit, atau semacamnya. Ini penting sebagai jaga-jaga siapa tahu Bunda melahirkan di sana.
Perhatikan juga jarak tempuh dan kemampuan kaki Bunda, ya. Menghabiskan waktu bulan madu di tempat yang tenang dan terpencil, tapi jauh dari akses kesehatan tentu bukan ide yang bijak. Lebih baik pilihlah objek wisata yang masih mudah dijangkau dan strategis ke mana-mana.
Tip tambahan: catat kontak fasilitas kesehatan terdekat dari tempat Bunda menginap sebagai langkah berjaga-jaga. Pastikan nomor telepon tersebut benar bisa dihubungi ya, Bunda.
3. Cek kesehatan
Sebelum berangkat, pastikan Bunda sudah cek kesehatan kandungan ke dokter, terutama jika tujuan wisatanya cukup jauh. Jangan sungkan untuk menceritakan rencana babymoon kepada dokter.
Jika Bunda berencana untuk bepergian ke luar negeri, cek dengan dokter mengenai vaksinasi yang perlu dilakukan.
4. Susun rencana liburan dengan jelas
Mengingat kondisi Bunda yang sedang mengandung, hindari melakukan babymoon tanpa menyusun itinerary secara jelas. Selain tempat wisata mana saja yang akan dikunjungi, penting juga menentukan di hotel mana Bunda dan pasangan akan menginap, bahkan transportasi yang akan digunakan. Jadi, begitu tiba di kota tujuan, Bunda bisa menikmati kegiatan babymoon dengan nyaman.
5. Barang bawaan
Agar tetap nyaman selama liburan, kenakan pakaian yang nyaman tapi tetap trendy. Bawa barang bawaan secukupnya agar tidak merepotkan nantinya. Jangan lupa bawa minum dan sedikit camilan penunda lapar selama perjalanan, ya.
6. Tetap aman di perjalanan darat
Bila Bunda melakukan roadtrip, kenakan sabuk pengaman dengan aman. Pastikan bagian sabuk atas melewati tulang selangka, sementara bagian bawah tali melingkar di bagian bawah perut. Selain itu, mundurkan tempat duduk Bunda ke belakang sampai jarak maksimal. Cara ini akan menjaga Bunda dalam posisi yang aman bila terjadi tabrakan yang tidak diinginkan.
7. Tetap aktif meski sedang berlibur
Cara apapun yang Bunda pilih untuk berpergian, cobalah untuk berdiri dan berjalan setiap satu atau dua jam untuk memperlancar peredaran darah. Selain itu, hindari menyilangkan kaki Bunda untuk mengurangi risiko terjadinya hambatan aliran darah. Selama perjalanan, angkat kaki bunda untuk membantu mencegah kaki bengkak dan kram.
Itulah beberapa hal yang wajib disiapkan sebelum babymoon. Malam sebelum keberangkatan, jangan lupa istirahat yang cukup agar keesokan hari badan terasa segar. Jika di perjalanan nanti Bunda merasa bosan, manfaatkan saja waktu untuk baca-baca informasi seputar kehamilan lewat aplikasi Sehati yang bisa diunduh lewat android atau AppleStore.
-
Kehamilan4 years ago
Bun, Ini Prosedur Periksa Kehamilan dengan BPJS yang Perlu Diketahui!
-
Pasca4 years ago
Bagaimana Mengetahui Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal?
-
Kehamilan5 years ago
Bagaimana Jika Tinggi Fundus Uteri Kurang dari yang Seharusnya?
-
Kehamilan6 years ago
Bunda, Ini Pentingnya Menghitung Tinggi Fundus Pada Saat Hamil
-
Persalinan5 years ago
Ini yang Akan Bunda Alami Saat Melahirkan dengan Induksi
-
Kehamilan4 years ago
Adakah Gerakan Fisik Tertentu yang Bisa Menyebabkan Keguguran?
-
Kehamilan6 years ago
Ini Fakta Seputar Perut Hamil Bunda
-
Kehamilan6 years ago
5 Jenis Infeksi yang Menyebabkan Cacat Janin