Kecantikan
5 Potongan Rambut Minim Perawatan untuk Bunda yang Baru Melahirkan
Menjadi ibu baru adalah pengalaman yang sangat menyenangkan. Kehadiran si kecil pasti menambah ceria hari-hari Bunda. Namun, tak dapat ditampik bahwa kehadiran sang bayi mengurangi waktu luang Bunda. Dengan kehadiran si kecil, fokus dan konsentrasi Bunda akan sepenuhnya tercurah padanya.
Di awal-awal kelahirannya, Bunda mesti bersiap-siap mengucapkan selamat tinggal pada perawatan rutin yang selama ini dilakukan. Sebab, keberadaan waktu luang akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk istirahat atau untuk menghabiskan waktu bersama si kecil. Belum lagi, Bunda memang membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan kondisi baru.
Di tengah kondisi hectic ini, memiliki rambut yang indah tertata seolah adalah hal mustahil. Namun, Bunda tak perlu khawatir. Memiliki rambut yang menawan tanpa perlu memikirkan banyak penataan tetap bisa Bunda capai, kok. Kuncinya terletak pada pemilihan gaya rambut yang sederhana, tapi tetap atraktif. Mau tahu potongan rambut seperti apa yang cocok bagi Bunda baru melahirkan? Inilah beberapa di antaranya.
Blunt-Cut Lob
Meski memiliki panjang yang sama di seluruh sisinya, blunt cut bukanlah potongan rambut yang membosankan. Dipadu dengan sentuhan bob, potongan rambut satu ini bisa menciptakan trik sendiri bagi Bunda yang memiliki rambut tipis. Dengan ujung-ujung rambut yang sama panjang, blunt-cut akan menciptakan kesan rambut yang lebih tebal.
Potongan rambut satu ini juga ideal bagi Bunda yang super sibuk karena tak membutuhkan banyak usaha untuk menatanya. Hanya dengan menyisirnya dan membelah rambut di bagian tengah, blunt cut sudah menciptakan kesan stylish yang bersahaja.
Baca juga: Ada Bahaya di Pakaian Bayi: Apa Saja yang Harus Bunda Waspadai?
Potongan Rambut Berlayer
Memiliki rambut bergelombang adalah sebuah anugerah, tetapi bisa jadi sedikit tricky. Jika Bunda memiliki rambut dengan karakter seperti ini dan tetap ingin mudah dalam merawatnya, pilihlah gaya rambut berlayer.
Variasikan panjang rambut untuk menciptakan kesan layer yang bervariasi, misalnya rambut di bagian depan dipotong lebih pendek daripada di bagian belakang. Rambut ikal bunda plus gaya layer ini akan menciptakan kesan rambut bergelombang yang indah. Tanpa perlu ribet-ribet mencatok, Bunda sudah bisa mendapatkan tampilan rambut yang tak membosankan.
Baca juga: Ingin Cepat Pulih Pascapersalinan? Miliki Aksesori Ini!
Choppy Pixie
Nah, inilah gaya rambut yang sedang trendi bagi Bunda yang menginginkan gaya versatile. Potongan choppy pixie akan menyisakan rambut Bunda dengan panjang sekitar 3-6 cm saja. Potongan rambut yang lebih pendek ada di bagian belakang, sedangkan potongan yang lebih panjang berada di posisi depan.
Mengapa potongan ini cocok bagi pecinta gaya versatile? Pasalnya, choppy pixie sangat mudah ditata bergantung mood pemiliknya. Bunda bisa menata rambut choppy pixie ke samping untuk gaya yang elegan. Bunda juga bisa bermain-main dengan gel rambut dan menatanya dengan gaya playful. Tahu hal paling asyik dari potongan rambut ini? Saat tak disisir pun, choppy pixie tetap bisa menimbulkan kesan berantakan yang gaya loh, Bun.
Rambut Berponi
Jika Bunda tak ingin gaya rambut yang neko-neko tapi ingin tetap terlihat fresh, ada cara yang sangat mudah untuk mendapatkannya. Potong saja poni Bunda hingga batas alis mata. Dengan menambah poni sepanjang dahi, penampilan Bunda akan terlihat lebih segar, fun, dan edgy. Asyiknya lagi, poni tidaklah sulit ditata. Cukup dengan sisir blow dan sedikit styling mousse, poni sudah bisa dibentuk dengan mudah.
Asymmetrical Bob
Mau tampilan bob yang agak berbeda? Bunda bisa mencoba potongan rambut bob asimetris ini. Secara umum, potongan rambut ini sama dengan gaya bob pada umumnya. Hanya saja, satu sisinya lebih panjang daripada yang lain. Gaya rambut ini cocok bagi Bunda yang suka bereksperimen dan kerap mencoba tampilan unik.
Asymmetrical bob juga tidak hanya cocok diterapkan pada Bunda yang memiliki rambut lurus, tapi juga oleh Bunda yang memiliki rambut bergelombang. Dengan asymmetrical bob, rambut lurus Bunda tidak akan terlihat monoton lagi. Menata asymmetrical bob tak membutuhkan banyak waktu loh, Bun. Cukup keringkan dengan hairdryer dan catok ujung-ujung rambut yang membandel saja. Untuk memberi sentuhan playful, Bunda bisa menambahkan poni sepanjang dahi.
Kecantikan
Bunda, Ini Solusi Kulit Kering saat Hamil
Bagi perempuan, losion atau krim pelembap untuk kulit sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Tujuannya tentu saja agar kulit tetap lembap dan tidak kering.
Ketika hamil, kebutuhan untuk menggunakan pelembap ini sepertinya ikut bertambah. Mengingat kulit kering sering muncul kala seorang perempuan sedang mengandung.
Perubahan hormon yang terjadi pada ibu hamil menjadi salah satu penyebab kulit kehilangan elastisitas dan kelembapannya. Hal ini, seperti dikutip Healthline.com, dikarenakan meregang dan mengencangnya kulit untuk mengakomodasi perut yang membesar.
Selain itu, kehilangan cairan tubuh yang bergerak dari Anda ke bayi, juga dapat memengaruhi kondisi kulit. Akibatnya, timbul kulit pecah-pecah, rasa gatal, maupun gejala lain yang berkaitan dengan kulit kering.
Seringnya, gatal lebih terasa di bagian perut. Namun demikian, sejumlah ibu hamil merasakan gatal di sekitar payudara, paha, dan lengan.
Kalau Bunda merasakan hal serupa, tak perlu khawatir. Karena ada berbagai cara untuk mengatasi kulit kering selama hamil.
Pakai pelembap
Ada banyak pelembap yang beredar di pasaran. Tinggal pilih yang sesuai dan cocok dengan kondisi kulit Bunda ketika hamil. Pilih losion dengan kandungan bahan yang aman bagi Anda.
Sejumlah bahan yang biasa diperoleh di dapur juga bisa bermanfaat dalam mengatasi kulit kering. Minyak zaitun dan minyak kelapa, sebagai contoh, dapat memberikan kelembapan yang tinggi bagi kulit. Selain juga kaya akan antioksidan.
Tinggal teteskan minyak zaitun atau minyak kelapa (tidak usah terlalu banyak ya) pada kulit dan oleskan secara merata ke seluruh permukaan kulit usai mandi, di saat kulit masih lembap.
Untuk wajah, sebaiknya gunakan pelembap yang tidak mengandung alkohol maupun pewangi. Seringkali losion dengan wangi terbaik adalah produk terburuk bagi kulit. Sebagai gantinya, pilih losion dengan bahan alami seperti minyak zaitun.
Gunakan sabun lembut
Jauhi sabun mandi yang mengandung alkohol, pewangi, atau pewarna yang bisa mengiritasi kulit. Lebih baik pilih sabun mandi ringan bebas pewangi.
Bunda juga bisa membuat campuran bahan sebagai pembersih alami. Caranya adalah dengan mencampurkan satu bagian cuka apel dengan 2 bagian air untuk pembersih alami. Campuran ini dapat mengembalikan kadar pH kulit dan meredakan kulit kering.
Selain itu, Bunda bisa membuat sabun sendiri dengan bahan minyak kelapa, madu mentah, dan sabun cair Castile. Sabun ini akan membuat kulit lebih halus. Hanya pastikan untuk tidak menggunakannya secara berlebihan. Gunakan secukupnya untuk menghilangkan kotoran dan minyak yang ada di kulit.
Bisa mencoba mandi susu
Mandi susu bisa menjadi solusi lain dalam mengatasi masalah kulit kering. Kandungan asam laktat dalam susu bisa membantu menghilangkan sel-sel kulit mati serta menghidrasi kulit.
Untuk membuatnya, campurkan dua cangkir susu bubuk dengan setengah cangkir tepung jagung dan setengah cangkir baking soda. Tuangkan campuran tersebut ke air mandi hangat. Pastikan hanya berendam dalam air mandi hangat selama kurang dari 10 menit.
Oleskan yoghurt
Yoghurt kaya akan asam laktat dan protein yang dapat membantu menghidrasi kulit.
Susu fermentasi kaya probiotik ini juga dapat membantu mengenyahkan sel kulit mati, mengencangkan pori-pori, serta membuat Anda terlihat lebih muda.
Oleskan yoghurt tawar dengan ujung jari Anda ke kulit. Diamkan selama 2-3 menit. Setelah itu bersihkan dengan air hangat dan keringkan menggunakan handuk.
Cuci wajah secara teratur
Wajah perlu dibersihkan secara teratur agar tidak terasa kering. Menurut situs Whattoexpect.com, sabun wajah yang dipakai hendaknya yang tergolong ringan dan tanpa busa yang sangat jarang membuat iritasi kulit.
Pakai masker
Meski sekarang sudah banyak dijual masker lembaran untuk wajah, ada baiknya Bunda membuat sendiri masker wajah. Bahan yang dibutuhkan bisa diambil dari dapur atau kulkas. Livestrong.com memberikan resepnya.
Lumatkan setengah butir alpukat dengan satu sendok makan madu mentah, satu sendok makan minyak zaitun, dan air perasan dari setengah buah jeruk. Setelah itu oleskan pada wajah dan biarkan selama 30 menit. Kemudian bersihkan dengan handuk yang sudah dibasaih air hangat.
Campuran lain juga bisa dibuat untuk masker wajah. Pisang, alpukat, dan oat mentah dicampur dengan air bisa menjadi pelembap kulit alami yang baik. Bunda bisa melakukan masker wajah 2-3 kali seminggu.
Jka masih ada sisa, masker tersebut dapat dipakai untuk kaki. Kaki, terutama bagian tumit, biasanya mudah kering dan pecah-pecah.
Untuk mengatasinya, coba oleskan ramuan masker wajah buatan sendiri di tumit kaki. Setelah itu oleskan pelembap dan gunakan kaus kaki agar kaki tidak licin saat berjalan.
Kalau ingin menggunakan masker wajah lembaran yang ada di pasaran, pastikan untuk mengecek bahan dan keamanannya. Jika masih ragu, Bunda bisa tanyakan kepada dokter ya.
Bila kulit kering masih tetap berlanjut dan kondisinya bertambah berat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Sumber:
Natural Remedies for Dry Skin During Pregnancy
https://www.healthline.com/health/pregnancy/dry-skin-natural-remedies
Dry Skin During Pregnancy
https://www.thebump.com/a/dry-skin-during-pregnancy
What Can I Use for My Dry Skin for My Face When I’m Pregnant?
Dry Skin During Pregnancy
https://www.whattoexpect.com/pregnancy/whose-body/skin-dry.aspx
Kecantikan
Awasi Bahan Kimia Ini dalam Produk Kecantikan dan Kosmetik Bunda
Tak sedikit perempuan yang mengenakan produk kosmetik tanpa mengetahui dan paham komposisinya. Padahal, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik tersebut bisa berbahaya bagi ibu hamil, loh.
Jika saat ini Bunda tengah hamil, usahakan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit terkait produk tata rias yang aman, ya. Tak hanya berkonsultasi, Bunda juga bisa secara aktif mencari informasi soal produk kosmetik yang akan dipakai. Jangan sampai produk kosmetik yang Bunda gunakan malah mengganggu kesehatan si kecil dalam kandungan. Di antara berbagai bahan kimia yang terkandung dalam kosmetik, inilah beberapa di antaranya yang berbahaya bagi ibu hamil.
Hidrokuinon
Ketika hamil, Bunda mungkin akan mengalami melasma atau munculnya bercak kecokelatan pada kulit. Untuk mengatasinya, ibu hamil kerap tergoda untuk menggunakan produk antipigmentasi yang kebanyakan mengandung hidrokuinon. Nah, sayangnya, hidrokuinon memiliki kontraindikasi bagi ibu hamil. Hasil studi pada binatang percobaan, penggunaan hidrokuinon pada binatang yang hamil dapat menyebabkan cacat bawaan pada bayinya. Meski efek ini belum terbukti pada manusia, akan lebih baik jika Bunda menghindari penggunaannya saat hamil.
Paraben
Paraben dalam kosmetik juga berbahaya bagi ibu hamil. Selain tingkat penyerapan tubuh yang sangat tinggi, paraben juga berbahaya karena dapat mengacaukan kondisi hormon pada ibu hamil. Para pakar menjelaskan bahwa paparan paraben pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, berat badan bayi rendah, atau sebaliknya obesitas pada bayi.
Retinol
Retinol adalah bahan kimia yang merupakan turunan dari vitamin A. Meski ibu hamil membutuhkan lebih banyak vitamin A daripada wanita yang tidak hamil, asupan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi janin. Pertumbuhan kepala, jantung, otak, dan saraf tulang belakang bisa tidak sempurna.
Tetrasiklin
Zat kimia tetrasiklin yang biasanya banyak ditemukan dalam produk antipenuaan sangat tidak dianjurkan ketika hamil. Hasil riset mendapati bahwa penggunaan produk kecantikan yang mengandung tetrasiklin pada paruh kedua kehamilan dapat menyebabkan gigi anak berwarna kuning kecokelatan. Tetrasiklin juga berdampak buruk pada pembentukan tulang janin.
Toluene
Toluene merupakan bahan kimia yang kerap terkandung dalam kuteks. Dan tahukah Bunda, paparan zat kimia yang satu ini dapat berakibat fatal bagi janin, khususnya kondisi mentalnya. Diketahui bahwa toluene dapat mengganggu perkembangan saraf otak, kelainan kongenital, dan bahkan meningkatkan potensi keguguran.
Nah, itulah ulasan mengenai bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam produk kecantikan. Saat membeli produk kosmetik, pastikan Bunda teliti membaca komposisinya, ya. Pun, kala berkunjung ke skincare, katakan pada dokter yang menangani bahwa Bunda sedang mengandung. Dokter akan meresepkan kosmetik ataupun krim wajah yang pastinya aman bagi Bunda dan janin. Saat memilih kosmetik sendiri, alangkah lebih baik jika Bunda memilih produk kosmetik yang berlabel organik atau fragrance free.
Untuk memperoleh beragam informasi penting lainnya seputar kehamilan dan persalinan, yuk follow dan like akun Facebook dan Instagram Sehati. Bunda juga bisa memasang aplikasi Sehati di gawai untuk kemudahan mengakses berita terbaru. Aplikasi ini dapat diunduh di Google Play Store dan Apple Store secara gratis. Semoga bermanfaat, ya.
Kecantikan
Merawat Kulit Selama Kehamilan, Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan
Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit wajah yang bersih dan terawat untuk menunjang penampilannya, tidak terkecuali saat hamil. Namun, Bunda harus berhati-hati dalam merawat kulit selama kehamilan karena kulit cenderung menjadi lebih sensitif. Di samping itu, ada beberapa produk dan prosedur perawatan kulit yang tidak disarankan selama masa kehamilan karena dapat berbahaya bagi janin yang ada di dalam kandungan.
Nah, agar Bunda bisa tetap tampil cantik tanpa membahayakan diri sendiri dan calon buah hati, simak beberapa tips merawat kulit yang dibolehkan dan tidak diperbolehkan selama kehamilan berikut ini.
Do:
Membersihkan Kulit
Membersihkan kulit wajah sebanyak dua kali sehari akan membantu kulit tetap lembap dan bersih. Namun, Bunda sebaiknya memilih sabun wajah atau toner yang tidak mengandung residu dan terbuat dari bahan-bahan alami. Mudahnya, Bunda bisa menggunakan sabun bayi atau membuat masker alami dari buah-buahan.
Facial
Facial juga masih diperbolehkan selama masa kehamilan. Meski begitu, Bunda sebaiknya memberitahukan kondisi Bunda kepada petugas. Dengan demikian ia akan lebih hati-hati ketika menangani kulit Bunda yang kemungkinan lebih sensitif.
Menggunakan Losion atau Krim Wajah
Menggunakan losion atau krim yang mengandung SPF (Sun Protecting Factor) wajah juga tidak dilarang saat hamil. Malahan, Bunda sangat disarankan untuk memakainya ketika hendak bepergian ke luar. Hal ini karena peningkatan hormon saat kehamilan biasanya juga akan meningkatkan jumlah sel-sel yang menjadi penyebab munculnya jerawat dan perubahan warna kulit.
Perawatan Jerawat
Bunda juga tetap bisa melakukan perawatan jerawat selama kehamilan. Namun, selalu pastikan bahwa perawatan yang Bunda pilih aman dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Baiknya, Bunda menggunakan bahan-bahan alami yang dapat mencegah dan mengatasi masalah jerawat seperti masker telur, masker lemon, masker apel dan madu, atau masker alpukat.
Mewarnai Rambut
Bunda dapat tetap mewarna rambut selama hamil. Meski demikian, lakukan hal ini setelah mencapai trimester ke-2. Selain itu, coba untuk tetap menghindari kontak langsung antara cairan pewarna dengan kulit kepala. Juga cobalah untuk memilih cat rambut yang kandungan bahan-bahannya alami dan tidak mengandung amonia.
Cat kuku
Bunda dapat tetap tampil cantik dengan kuku terawat dan mengenakan cat kuku. Pastikan saja cat kuku yang Bunda kenakan tidak mengandung bahan-bahan kimia beracun seperti formaldehida, toluene, dan DBD atau dibutyl phthalates. Bahan-bahan kimia tadi juga menimbulkan aroma yang bisa membuat Bunda merasa mual dan pusing.
Mencukur bulu
Saat hamil, Bunda mungkin memerhatikan bahwa rambut di tubuh menjadi lebih tebal dan cepat panjang. Hal ini memang dipengaruhi oleh hormon. Kondisi ini menyebabkan beberapa ibu hamil jengah dan merasa perlu untuk mencukur atau mencabutnya dengan waxing, electrolysis, atau laser. Disarankan, Bunda melakukan hal ini setelah usia kehamilan memasuki trimester ke-2. Selain itu, meski tidak ada data mengenai keamanan penggunaan metode-metode di atas, belum ada laporan kejadian yang memperlihatkan cara tersebut tidak aman bagi Bunda.
Meski risikonya sangat minim, bila Bunda memilih menggunakan salah satu cara di atas, pastikan bahwa hal tersebut dilakukan oleh ahlinya. Dan untuk lebih amannya, sebaiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Bunda.
Don’ts:
Menggunakan Produk Perawatan Kulit yang Mengandung Zat-Zat Kimia Berbahaya
Selama kehamilan, Bunda sebaiknya membatasi diri dari penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan kimia karena sangat berbahaya bagi janin. Beberapa produk perawatan kulit yang tidak disarankan selama hamil di antaranya seperti peeling atau exfoliator yang mengandung banyak BHA (Beta Hidroxy Acid); produk pemutih wajah yang mengandung merkuri; produk anti-aging yang mengandung retinol; atau penghilang jerawat yang mengandung benzoil peroksida, tretoin, isotretinoin, serta tetrasiklin.
Spa dengan Suhu Panas
Spa dengan suhu panas, sauna, body wraps, atau berendam di air dengan suhu di atas 36 derajat Celcius sebaiknya Bunda hindari dulu selama masa kehamilan. Pasalnya, itu semua dapat meningkatkan suhu tubuh dan memicu hipertemia yang meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir.
Botox
Suntik botox juga tidak disarankan selama masa kehamilan karena cairan botox dapat beredar ke aliran darah dan membahayakan janin di dalam kandungan.
Nah, itulah beberapa do and don’ts yang sebaiknya Bunda perhatikan dalam merawat kulit selama kehamilan. Jika ingin memperoleh tips-tips lainnya seputar menjalani kehamilan yang sehat dan menyenangkan, download saja aplikasi Sehati di Google Play atau App Store. Atau, Bunda juga bisa mem-follow akun Instagram dan Facebook Sehati. Semoga bermanfaat!
-
Kehamilan4 years ago
Bun, Ini Prosedur Periksa Kehamilan dengan BPJS yang Perlu Diketahui!
-
Pasca4 years ago
Bagaimana Mengetahui Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal?
-
Kehamilan5 years ago
Bagaimana Jika Tinggi Fundus Uteri Kurang dari yang Seharusnya?
-
Kehamilan6 years ago
Bunda, Ini Pentingnya Menghitung Tinggi Fundus Pada Saat Hamil
-
Persalinan5 years ago
Ini yang Akan Bunda Alami Saat Melahirkan dengan Induksi
-
Kehamilan4 years ago
Adakah Gerakan Fisik Tertentu yang Bisa Menyebabkan Keguguran?
-
Kehamilan6 years ago
Ini Fakta Seputar Perut Hamil Bunda
-
Kehamilan6 years ago
5 Jenis Infeksi yang Menyebabkan Cacat Janin