Kesehatan dan Gaya Hidup
Film Parenting yang Wajib Bunda Tonton untuk Me Time
Akan selalu ada pelajaran yang bisa Bunda ambil di dalam film-film parenting. Berikut adalah daftar film parenting yang cocok Bunda tonton.
Menjadi orang tua tidak perlu pendidikan khusus, karena hubungan antara orang tua dan anak sangatlah kompleks sekaligus unik satu sama lain. Informasi soal pengasuhan anak atau parenting juga sudah sangat banyak dibahas di buku dan artikel, meskipun sepertinya belum tentu sanggup mengulas semua semua sisi secara tuntas. Perlu diingat lagi, bahwa setiap anak unik dan tidak lahir dengan buku manual.
Baca Juga: Mencoba Jadi Ibu yang Sempurna? Ini Dampaknya bagi Kesehatan
Selain membaca buku dan artikel parenting, menonton film tentang parenting ternyata juga bisa memperkaya referensi Bunda soal pengasuhan anak. Film-film yang sudah diproduksi ada yang termakan zaman, ada juga yang masih relevan sampai sekarang. Meski begitu, akan selalu ada pelajaran yang bisa Bunda ambil di dalam film-film parenting. Berikut adalah daftar film parenting yang cocok banget Bunda tonton sambil ‘me time’.
Searching (2018)
Seorang ayah bernama David Kim kehilangan putrinya. Sudah 37 jam ia habiskan dan tak berbuah apapun. Ia kehilangan jejak putrinya bernama Margot. Segala cara sudah David lakukan. Tempat terakhir yang belum ia sambangi adalah laptop putrinya. Di era modern ini, David mencari jejak digital melalui laptop putrinya hingga akhirnya ia mengetahui bahwa putrinya sedang ada masalah. David akhirnya menyadari bahwa hubungannya dengan putrinya sedang tidak baik-baik saja. Yang menarik dari film ini adalah seluruh adegan film diambil dari layar laptop dan ponsel.
Yang Bisa Bunda Pelajari: Film ini mencerminkan kehidupan era modern yang mana setiap individu merasa lebih terkoneksi via internet melalui gadget yang mereka miliki, dan bukannya hubungan sosial. Miris, namun faktanya, berteman dengan teknologi merupakan cara ampuh untuk ‘berteman’ dengan anak Anda.
Baca juga: 3 Manfaat Playdate untuk Si Kecil
Cheaper By Dozen (2005)
Pasangan Tom Baker dan Kate, memiliki 12 orang anak. Ia berprofesi sebagai pelatih sepak bola, sedangkan istrinya adalah seorang penulis novel yang sedang menulis cerita yang terinspirasi dari kehidupan keluarga mereka. Anak tertua bernama Nora (Piper Perabo) telah memiliki kekasih yang bekerja sebagai model. Namun, sang kekasih tidak menyukai keluarga Nora, terutama adik-adiknya.
Masalah mulai timbul saat Tom harus ditugaskan di daerah lain. Semua anaknya tidak menyetujui hal ini. Tidak bisa berbuat banyak, akhirnya mereka mengikuti kewajiban sang ayah.
Di sekolah barunya, anak-anak Tom dikucilkan oleh teman-temannya. Sampai pada akhirnya salah satu anak Tom bernama Mark merasa tidak ada yang peduli terhadapnya. Akhirnya Mark pergi dari rumah.
Novel yang dikarang oleh Kate laku keras, hingga membuatnya harus menghadiri beberapa acara promosi buku ke daerah lain. Sementara Kate pergi, Tom harus menjaga semua anak-anaknya. Hingga tim Oprah Winfrey tiba di rumah mereka, namun kekacauan tidak terkendali lagi.
Yang Bisa Bunda Pelajari: Film berdurasi 98 menit ini akan menjelaskan bagaimana keegoisan pribadi kadang menjadi hal yang harus dikesampingkan demi kebersamaan keluarga. Bahwa di atas kepentingan pribadi ada kepentingan bersama yang perlu diprioritaskan.
After Earth (2013)
Film ini bercerita tentang hubungan ayah dengan anaknya. Cara sang ayah mendidik sang anak kadang membuat ibunya merasa tidak tega. Sampai suatu saat ayahnya, Kitai, dihadapkan ada sebuah keadaan yang menuntutnya untuk menghadapi tantangan hidup, sendirian. Tidak main-main, nyawa sang ayah yang jadi taruhannya.
Yang Bisa Bunda Pelajari: Film ini menanamkan pentingnya mengelola kepercayaan, rasa tega, dan keyakinan kepada anak. Dengan setting 1000 tahun setelah kehancuran peradaban bumi, film ini akan menyadarkan orang tua untuk tidak terlalu memanjakan anak mereka.
Freaky Friday (2003)
Film ini berkisah tentang ibu yang bertukar peran dengan putrinya yang masih duduk di bangku sekolah. Dalam film ini, sang ibu dan anaknya memiliki hubungan yang sangat tidak harmonis. Hingga akhirnya sebuah peristiwa membuat mereka bertukar jiwa. Bagaimana jadinya ya?
Yang Bisa Bunda Pelajari: Film bergenre komedi ini mengajarkan orang tua untuk tidak menghakimi setiap tindakan yang dilakukan oleh anak-anaknya. Sebab, mungkin mereka melakukan sesuatu yang buruk dengan maksud tertentu.
Click (2006)
Film ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang arsitek bernama Michael Newman. Michael diceritakan sebagai seorang yang pekerja keras demi menaikkan taraf ekonomi keluarganya. Namun sayang, ambisinya itu membuat ia kian berjarak dengan kedua anaknya. Puncaknya adalah saat Michael membatalkan secara sepihak rencana kemping bersama dua anaknya itu. Michael mengingkari janji karena tiba-tiba mendapat tugas dari kantor tempatnya bekerja.
Sebuah keajaiban kemudian terjadi, dan menyadarkan Michael bahwa apa yang selama ini ia lakukan hanyalah tentang egonya sendiri. Bukan untuk kebaikan keluarganya.
Yang Bisa Bunda Pelajari: Ambisi itu mahal harganya, apalagi bila harus mengorbankan waktu untuk keluarga. Pada akhirnya, waktu yang diluangkan untuk keluarga, lebih berharga daripada uang atau materi yang dicari.
Stepmom
Film bergenre drama komedi yang diproduksi pada 1998 ini bercerita tentang keluarga Luke Harrison yang setelah bercerai selama 3 tahun dengan istrinya kini siap membina rumah tangga baru dengan Isabel Kelly yang usianya jauh lebih muda. Sementara Kelly berusaha memenangkan hati kedua anak Luke, sang mantan (Jackie) melakukan berbagai upaya untuk menyabotase usahanya itu. Tidak sekali dua Jackie memprotes cara asuh yang diterapkan oleh Isabel.
Yang Bisa Bunda Pelajari: Film ini mengajarkan tentang kekuatan cinta dalam merawat luka dan membantu bertahan dari tragedi. Film ini juga mengingatkan bahwa kadang rasa sakit hati yang disimpan hanya akan menyakiti orang lain dan bahkan merusak hubungan kita dengan orang yang kita cintai.
Nah, itulah daftar film parenting yang bisa Bunda tonton sambil me time.
Kesehatan dan Gaya Hidup
Bunda, Ini yang Bisa Terjadi saat Stop Pil KB
Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi yang jadi favorit karena mudah penggunaannya. Namun, perlu diingat, Bun, alat kontrasepsi satu ini merupakan jenis KB hormonal yang mungkin membuat Bunda mengalami beberapa perubahan pada tubuh ketika menggunakannya. Pun, sama seperti ketika mulai menggunakannya, menghentikan konsumsi pil KB juga membuat tubuh Bunda mengalami beberapa perubahan.
Yuk, simak, perubahan apa saja yang mungkin terjadi ketika Bunda stop mengonsumsi pil KB.
Kehamilan
Terjadinya kehamilan adalah konsekuensi yang paling jelas dari menyetop alat kontrasepsi apapun, termasuk pil KB. Meski jarak antara berhenti mengonsumsi pil KB dan kehamilan sering dianggap jauh, nyatanya Bunda bisa langsung hamil setelah berhenti mengonsumsi pil KB setelah satu tahun. Ada pula yang hanya memerlukan waktu 6 bulan saja.
Siklus Menstruasi Mungkin Menjadi Kacau
Bila Bunda menghentikan konsumsi pil KB secara total dan mendadak, mungkin perlu beberapa bulan bagi tubuh untuk menyesuaikan kembali siklus menstruasi. Walau siklus menstruasi Bunda sebelum mengonsumsi pil KB teratur, tetap ada peluang siklus akan menjadi kacau untuk sementara waktu. Menstruasi pun bisa jadi lebih berat dan lebih memicu kram perut.
Siap-Siap Juga Menghadapi PMS ya, Bun
Beberapa kandungan dalam pil KB dapat menyeimbangkan hormon dalam tubuh. Dan karenanya, perasaan cemas atau sedih yang kerap melanda di masa PMS menguap begitu saja. Lepas dari pil KB, siap-siap menghadapi rasa tak enak ini di masa pramenstruasi ya, Bun.
Berat Badan Turun!
Mungkin bisa dibilang ini adalah salah satu dampak positif stop pil KB ya Bun. Hihi. Saat mengonsumsi pil KB, beberapa ibu akan mengalami kenaikan berat badan. Dan ketika menyetop konsumsinya, berat badan bisa turun kembali, Bun.
Namun, jika memang Bunda berhenti pil KB hanya karena ingin menurunkan berat badan, lebih baik pertimbangkan alternatif lain ya. Misalnya, tetap memakai pil KB, tapi menjalankan pola makan seimbang dan hidup sehat. Atau, Bunda bisa beralih alat KB lain yang tidak mempengaruhi hormon, IUD misalnya.
Selamat Datang Kembali Jerawat
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pil KB dapat memperbaiki ketidakseimbangan hormon. Karenanya, saat menggunakan pil KB, jerawat mungkin akan sirna. Rambut-rambut di tempat yang tidak diinginkan pun akan berhenti tumbuh. Namun, ini semua sifatnya sementara. Ketika konsumsi pil KB dihentikan, hal-hal ini akan kembali.
Itulah, Bun, beberapa konsekuensi dari menghentikan konsumsi pil KB. Sebelum berhenti, lebih baik pikirkan masak-masak ya. Namun, jika memang tujuan Bunda adalah untuk memulai promil kembali, good luck ya!
Kesehatan dan Gaya Hidup
Mitos dan Fakta Seputar Covid-19 yang Perlu Bunda Ketahui
Virus corona berhasil meluluhlantakkan kehidupan manusia. Keganasan virus strain baru, SARS Cov-2 dari jenis corona ini membuat roda kehidupan seakan berhenti sejenak. Pasalnya, selain obat dan vaksin untuk virus ini belum berhasil ditemukan, masih banyak hal yang belum diketahui dari virus ini. Ketidaktahuan inilah yang akhirnya memungkinkan beredarnya informasi yang salah tentang penyakit Covid-19 dan virus corona itu sendiri.
Agar tidak sesat, berikut ini beberapa mitos dan fakta tentang Covid-19 dan virus corona.
Mitos 1: Obat yang ampuh mengatasi Covid-19 sudah ditemukan dan dipatenkan.
Fakta:
Hingga saat ini belum ada obat yang dilisensikan untuk mengatasi Covid-19. Meski demikian, beberapa percobaan obat sedang dilakukan oleh beberapa produsen farmasi. Sempat beredar kabar bahwa hydroxychloroquine ampuh mengatasi Covid-19. Namun sesungguhnya hingga saat ini belum ada riset yang membuktikan hal ini. Bahkan penyalahgunaan obat hydroxychloroquine dapat menimbulkan efek samping dan penyakit yang lebih serius, bahkan menyebabkan kematian.
Baca juga: Obat yang Aman Dikonsumsi saat Hamil
Salah satu obat lain yang sempat diuji, yaitu remdesivir, kini telah disetujui oleh FDA untuk digunakan sebagai salah satu obat untuk mengatasi Covid-19. Meski telah disetujui, remdesivir yang tadinya digunakan sebagai obat untuk Ebola ini pun tidak nyata-nyata berhasil mengatasi Covid-19. Hasil riset yang dilakukan di Amerika memperlihatkan bahwa remdesivir sanggup mengurangi masa perawatan pasien Covid-19 hingga 30 persen.
Mitos 2: Mengonsumsi cabai bisa mencegah Covid-19
Fakta:
Cabai memang bisa melezatkan makanan yang kita santap, tapi tidak bisa mencegah apalagi mengobati Covid-19. Cara terbaik untuk melindungi diri kita dari Covid-19 adalah dengan menjaga jarak aman dari orang lain, mencuci tangan dengan sabun secara berkala, dan mengenakan masker. Selain itu, kita juga dapat menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat, yaitu asupan makanan bergizi seimbang, konsumsi cairan yang cukup, olahraga teratur dan tidur cukup.
Mitos 3: Menyemprot tubuh dengan desinfektan merupakan cara untuk melindungi diri dari Covid-19
Fakta:
Menyemprot tubuh dengan cairan desinfektan tidak dapat melindungi diri dari paparan Covid-19 dan bahkan bisa meracuni tubuh. Cairan desinfektan terbuat dari bahan-bahan kimia yang kuat dan beracun jika sampai terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia ini juga bisa mengiritasi kulit dan merusak mata. Cairan desinfektan perlu digunakan secara hati-hati dan hanya dipakai untuk membersihkan permukaan benda saja. Karena berbahaya, simpan bahan desinfektan di tempat yang sulit dijangkau oleh anak kecil ya, Bun.
Mitos 4: Covid-19 bisa ditularkan dari lalat ataupun nyamuk
Fakta:
Hingga hari ini, tidak ada bukti ataupun informasi yang menyimpulkan bahwa virus corona dapat berpindah dari lalat. Virus yang menyebabkan Covid-19 ini utamanya bertransmisi melalui droplet yang keluar dari pengidap saat bersin, batuk atau berbicara, yang kemudian terbang di udara atau menempel di permukaan.
Kita dapat terinfeksi virus jika menyentuh benda yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mata, mulut, dan hidung, tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Untuk melindungi diri Bunda dari paparan virus ini, jaga jarak setidaknya 1-2 meter dari orang lain dan secara teratur membersihkan permukaan benda yang sering dipegang. Selain itu bersihkan tangan dengan sabun dan hindari menyentuh area mata, hidung dan mulut.
Mitos 5: Lampu UV dapat digunakan untuk membunuh virus yang ada di tangan dan area kulit lainnya.
Fakta:
Radiasi sinar UV memang dikatakan dapat membunuh bakteri dan virus. Hanya saja, sebaiknya metode penyinaran sinar UV ini hanya digunakan untuk mendesinfeksi benda-benda atau ruangan. Radiasi sinar UV dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak mata. Lebih baik, bersihkan tangan dan kulit menggunakan sabun. Untuk tangan, Bunda juga bisa menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol.
Baca juga: Ibu Hamil, Ini yang Perlu Diwaspadai soal Virus Corona
Mitos 6: Vaksin pneumonia dan BCG dapat melindungi diri dari infeksi virus corona
Fakta:
Vaksin yang mencegah pneumonia, seperti vaksin Hib dan influenza tidak memberikan perlindungan dari infeksi virus corona. Virus ini merupakan strain baru yang juga memerlukan vaksin tersendiri. Para peneliti kini tengah mengembangkan vaksin khusus untuk virus corona ini. Meski tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona, vaksin tersebut tetap direkomendasikan untuk melindungi kesehatan tubuh.
Mitos 7: Kumur-kumur dengan air garam bisa mencegah virus corona masuk ke saluran pernapasan dalam.
Fakta:
Tidak ada bukti bahwa kumur-kumur dengan air garam secara rutin bisa mencegah infeksi virus corona. Meski ada beberapa bukti terbatas yang menunjukkan bahwa membilaskan air garam melalui hidung bisa membantu proses pemulihan dari penyakit flu biasa. Meski demikian, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa cara ini bisa mencegah infeksi saluran napas.
Kesehatan dan Gaya Hidup
Ini Cara Membersihkan Rumah agar Terbebas dari Bakteri dan Virus!
Virus corona yang menyebabkan Covid-19 kini telah menyebar di Indonesia. Bila terpapar virus ini, dampaknya bisa beragam. Mulai dari tidak ada gejala sama sekali hingga sesak napas dan yang terparah adalah menyebabkan kematian.
Penularan virus satu ini terjadi melalui droplet atau cairan tubuh penderita. Bila penderita batuk atau bersin lalu cairannya masuk ke tubuh kita, maka virus dapat masuk ke dalam tubuh dan berkembang menjadi penyakit. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk rajin mencuci tangan sebelum memegang mata, hidung, dan mulut. Pasalnya, melalui 3 organ inilah droplet dari luar bisa masuk ke dalam tubuh.
Nah, rupanya, studi terbaru menyatakan bahwa virus corona yang berasal dari droplet juga bisa bertahan di permukaan benda-benda. Lama waktu bertahannya bervariasi. Di atas permukaan tembaga misalnya, virus corona bisa bertahan selama 4 jam. Sementara itu, di permukaan kardus, ia dapat bertahan hingga 24 jam. Bahkan di permukaan plastik, virus corona bisa bertahan hingga 4 hari.
Meski belum ada cukup bukti yang mendukung temuan ini, pernyataan ini menandakan bahwa kita dapat tertular virus corona jika menyentuh permukaan benda-benda yang terpapar droplet penderita. Hii ngeri ya! Itulah mengapa, selain rajin membersihkan tangan, kita juga harus rajin membersihkan benda-benda di sekitar kita. Soalnya, setelah pergi dari luar, kita tak pernah tahu bakteri atau virus seperti apa yang kita bawa masuk ke dalam rumah. Lantas, bagaimana sih cara membersihkan rumah yang tepat?
Seberapa Sering Harus Membersihkan Rumah?
Untuk menghindarkan diri dan keluarga dari virus, membersihkan rumah saja tidak cukup. Bunda harus membersihkan rumah sekaligus mendesinfeksi. Apa itu desinfeksi? Yakni tindakan pemberantasan kuman dan virus menggunakan zat kimia. Lakukan ini paling tidak sehari sekali agar terhindar dari bahaya virus. Namun, jika Bunda tinggal bersama keluarga besar dengan banyak orang di dalamnya, proses desinfeksi dianjurkan untuk dilakukan lebih dari sehari sekali.
Apa yang Harus Digunakan sebagai Desinfektan?
Mendesinfeksi rumah tentu membutuhkan larutan desinfeksi. Apa yang bisa Bunda gunakan? Bunda bisa menggunakan cairan desinfeksi yang dijual di apotek terdekat. Ingatlah untuk membelinya di tempat resmi agar terhindar dari produk desinfeksi palsu. Cek selalu kode BPOM yang tertera dalam produk. Bunda bisa membuka situs BPOM untuk melakukan ini.
Jika larutan desinfeksi tidak tersedia, gunakanlah campuran air dan sabun untuk membersihkan permukaan. Atau, gunakan alkohol dengan kandungan minimal 70%.
Bagian Mana yang Harus Diberi Desinfektan?
Bagian terpenting yang harus diberi desinfektan di rumah adalah bagian-bagian yang sering disentuh, seperti gagang pintu, tombol lampu, kran, atau gagang shower. Untuk produk-produk kain, seperti seprai atau tirai, pemberian desinfektan agaknya sulit dilakukan. Karena itu, lebih baik rutin-rutinlah menggantinya. Paling tidak seminggu sekali. Semakin sering maka semakin baik.
Haruskah Rumah Dibersihkan Kembali setelah Tamu Berkunjung?
Jawabannya: ya! Sekali lagi, kita tak pernah tahu apa yang orang lain bawa dari luar rumah. Jadi, setelah tamu berkunjung, segera desinfeksi bagian-bagian rumah yang ia sentuh. Namun, di tengah imbauan physical distancing, ada baiknya Bunda mengurangi dulu ya frekuensi tamu yang berkunjung.
Bagaimana Jika Anggota Keluarga Serumah Menunjukkan Gejala Covid-19?
Sesuai imbauan pemerintah, orang yang menunjukkan gejala Covid-19 diminta mengarantina diri selama 14 hari. Di selang waktu ini, ada baiknya kamar dipisah terlebih dahulu. Begitu pun dengan kamar mandi dan alat makan. Namun, jika memang kamar mandi tidak bisa dipisah karena hanya ada 1, rajin-rajinlah memberi desinfektan selepas kamar mandi digunakan.
Bunda, itulah saran membersihkan rumah yang bisa diterapkan di era pandemi ini. Semoga Bunda dan keluarga sehat selalu.
-
Kehamilan4 years ago
Bun, Ini Prosedur Periksa Kehamilan dengan BPJS yang Perlu Diketahui!
-
Pasca4 years ago
Bagaimana Mengetahui Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal?
-
Kehamilan5 years ago
Bagaimana Jika Tinggi Fundus Uteri Kurang dari yang Seharusnya?
-
Kehamilan6 years ago
Bunda, Ini Pentingnya Menghitung Tinggi Fundus Pada Saat Hamil
-
Persalinan5 years ago
Ini yang Akan Bunda Alami Saat Melahirkan dengan Induksi
-
Kehamilan4 years ago
Adakah Gerakan Fisik Tertentu yang Bisa Menyebabkan Keguguran?
-
Kehamilan6 years ago
Ini Fakta Seputar Perut Hamil Bunda
-
Kehamilan6 years ago
5 Jenis Infeksi yang Menyebabkan Cacat Janin