fbpx
Connect with us

Kesehatan

Inilah Cara Memijat Bayi yang Bisa Bunda Coba di Rumah

mm

Published

on

cara memijat bayi
Cara memijat bayi berikut ini bisa Bunda coba.

Bukan hanya orang dewasa, bayi juga bisa dipijat loh, Bun. Dengan gerakan yang tepat dan lembut, si kecil bisa merasakan manfaat dari pijatan bayi.

Menurut Bidan Ika Yul Salshabila, founder @homecarebidan yang juga merupakan baby massage certified, pijat bayi memiliki beragam manfaat untuk bayi. Dengan rutin memijat bayi, ia akan lebih nyaman untuk tidur. Istirahatnya pun akan lebih nyenyak di malam hari. Tak hanya itu, daya tahannya pun akan lebih kuat.

Bila Bunda kerap membawa bayi ke tukang urut atau baby spa untuk memberikan pijat bayi, kini cobalah melakukannya di rumah. Dengan melakukan sendiri pijat bayi di rumah, bonding antara Bunda dan si kecil akan lebih kuat, loh. Soal gerakannya? Tak perlu khawatir. Bidan Salshabila telah memberikan detail gerakan memijat bayi yang bisa Bunda tiru.

Tahap Persiapan Pijat Bayi

Sebelum melakukan pijat bayi, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yakni soal pencahayaan dan suhu ruang. Pastikan Bunda memijat si kecil di ruangan yang cukup pencahayaannya, tidak terlalu terang atau terlalu gelap. Pasalnya, jika terlalu terang, bayi bisa merasa silau dan tidak nyaman. Sebaliknya, bila terlalu gelap, Bunda akan sulit melihat bagian tubuh bayi yang hendak diberikan pijatan. Soal suhu pun demikian. Pastikan suhu ruang nyaman untuk bayi, tidak terlalu dingin ataupun panas.

Selain suhu dan pencahayaan, Bunda juga mesti memperhatikan kondisi bayi saat hendak diberikan pijatan. Pastikan si kecil berada dalam kondisi prima, tidak lapar, dan tidak mengantuk. Jika ia dipijat dalam kondisi mengantuk, khawatirnya ia akan rewel sehingga Bunda pun kesulitan memijatnya. Oh ya, tunda lakukan pijat bayi bila si kecil dalam kondisi demam atau memiliki luka terbuka. Jangan pula melakukan pijat bila si kecil memiliki kelainan jantung bawaan ya, Bun.

Lakukan persiapan berikut ini sebelum memijat bayi, ya Bun:

  • Jangan lupa menggunting kuku, pastikan kuku jari tangan Bunda pendek.
  • Jangan lupa melepas aksesori yang melekat di tangan seperti cincin, gelang dan jam tangan.
  • Cuci bersih kedua tangan.
  • Minta izin kepada bayi dengan memberi tanda bahwa kita akan memijat, yaitu dengan menggosokkan kedua telapak tangan di dekat telinganya, kemudian sentuhkan telapak tangan Bunda yang sudah hangat di dadanya. Ucapkan, “Halo sayang, hari ini Bunda akan memijat.”
  • Gunakan minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak zaitun, minyak biji anggur, dan Virgin Coconut Oil.

Berikut adalah cara memijat bayi, untuk setiap bagian tubuhnya.

Gerakan Pijat untuk Kaki

Saat memijat bayi, mulailah dengan memijat bagian kaki. Inilah gerakan per gerakan memijat kaki yang bisa Bunda lakukan.

  • Gerakan 1: Lakukan gerakan memijat dari pangkal kaki ke pergelangan kaki kanan, ulangi 3 kali
  • Gerakan 2: Memilin dari bagian paha ke kaki bawah, ulangi 3 kali
  • Gerakan 3: Pijat masing-masing jari kaki, mulai dari ibu jari. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 4: Usap telapak kaki dengan kedua ibu jari secara bergantian
  • Gerakan 5: Akupresure dengan pola zigzag, dimulai dari bagian bawah ibu jari, ke bawah, kemudian ke atas lagi.
  • Gerakan 6: Bentuk huruf C besar dengan ibu jari dan telunjuk Anda, tekankan ke telapak kaki bayi. Kemudian bentuk huruf C kecil dan tekan ke telapak kaki.
  • Gerakan 7: Pijat punggung kaki
  • Gerakan 8: Akupresure di pergelangan kaki dengan gerakan titik-titik, kemudian gerakan menelusur menggunakan kedua ibu jari.
  • Gerakan 9: Pijat punggung kaki
  • Gerakan 10: Pijatan dari atas ke bawah kaki bayi, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 11: Angkat kaki bayi, lakukan gerakan rolling dengan kedua telapak tangan.
  • Gerakan 12: Gerakan penutup dengan mengusap dari arah paha ke bawah, ulangi 3 kali.

Gerakan Pijat untuk Dada dan Perut

  • Gerakan 1: Dengan kedua telapak tangan, usap dada bayi ke arah perut. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 2: Pijat menyilang dengan kedua telapak tangan, secara bergantian, masing-masing 3 kali untuk tiap sisi.
  • Gerakan 3: Pijat dari arah perut ke bawah, dari sisi kiri ke sisi kanan, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 4: Secara bergantian, lakukan gerakan satu putaran dengan telapak kiri dan setengah putaran dengan telapak kanan di perut bayi. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 5: Lakukan gerakan memilin dengan jari-jari tangan untuk memijat diafragma bayi, dari arah kiri ke kanan. Baik untuk mengeluarkan udara.
  • Gerakan 6: Pijat ILU pada bagian perut bayi, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 7: Pijat membentuk lingkaran besar, 3 kali. Diikuti dengan lingkaran kecil, 3 kali.
  • Gerakan 8: Pijat menyilang dari bawah ke atas kemudian pijat bahu, lakukan secara bergantian kanan dan kiri, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 9: Dengan kedua telapak tangan, pijat maju-mundur di bagian dada dan perut bayi. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 10: Pijat dari atas ke bawah, ulang 3 kali.

Gerakan Pijat Lengan

  • Gerakan 1: Telusuri lengan bayi dengan telapak tangan, dari atas ke bawah. Ulang 3 kali.
  • Gerakan 2: Gerakan memilin dari pangkal ke pergelangan tangan. Ulang 3 kali.
  • Gerakan 3: Pijat jari-jari tangan.
  • Gerakan 4: Pijat punggung tangan dengan kedua ibu jari.
  • Gerakan 5: Akupresure pada pergelangan tangan bagian luar dengan gerakan memutar, setelah itu gerakan menelusur.
  • Gerakan 6: Pijat punggung tangan dengan kedua ibu jari.
  • Gerakan 7: Telusuri lengan bayi dengan telapak tangan, dari atas ke bawah. Ulang 3 kali.
  • Gerakan 8: Rolling lengan dengan kedua telapak tangan.
  • Gerakan 9: Telusuri lengan bayi dengan telapak tangan, dari atas ke bawah. Ulang 3 kali.

Gerakan Pijat Wajah

  • Gerakan 1: Telusuri bagian dahi dengan kedua ibu jari. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 2: Telusuri alis dengan kedua ibu jari. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 3: Pijat dari arah pangkal hidung ke bawah. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 4: Pijat dari ujung dagu, sepanjang tulang rahang, sampai ujung telinga. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 5: Lakukan gerakan pijat dari arah sebaliknya, menggunakan jari tengah. Ulangi 3 kali.

Gerakan Pijat untuk Punggung

  • Gerakan 1: Usap punggung bayi dari atas ke bawah, hingga pangkal bokong. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 2: Pijat menyilang dengan kedua telapak tangan, secara bergantian, masing-masing 3 kali untuk tiap sisi.
  • Gerakan 3: Pijat dari arah pinggang ke bawah, dari sisi kiri ke sisi kanan, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 4: Pijat ILU pada bagian punggung bayi. Berbeda dengan ILU pada perut, lakukan pijatan pada kedua sisi punggung. Gerakan “L” dan “U” pun tidak terbalik. Ulangi 3 kali untuk masing-masing gerakan.
  • Gerakan 5: Pijatan memutar dari punggung atas ke bawah, sisi kanan dan kiri. Ulangi 3 kali. Gerakan ini membantu mengeluarkan lendir dan dahak.
  • Gerakan 6: Pijat menyilang dari bawah ke atas kemudian pijat bahu, lakukan secara bergantian kanan dan kiri, ulangi 3 kali.
  • Gerakan 7: Usap punggung dengan kedua telapak tangan dengan gerakan maju-mundur. Ulangi 3 kali.
  • Gerakan 8: Usap punggung bayi dari atas ke bawah, hingga pangkal bokong. Ulangi 3 kali.

Seluruh gerakan ini bisa Bunda lakukan dan ulangi setiap hari atau sesuai kebutuhan. Untuk tutorial lengkapnya, Bunda bisa cek video berikut ini.

Usai memijat si kecil, ucapkan terimakasih kepadanya karena telah kooperatif selama proses pijat. Setelah itu peluk tubuhnya. Meskipun bayi tidak atau kurang kooperatif, tetap ucapkan terimakasih sambil mengatakan bahwa besok kita coba untuk pijat kembali.

Bila Bunda ingin tahu lebih banyak tentang informasi seputar kehamilan dan menyusui, jangan lupa like dan follow laman Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Unduh juga aplikasi SEHATI yang tersedia di Google Play Store maupun App Store untuk mendapatkan kabar terkini seputar kesehatan ibu dan bayi.

Selamat mencoba!

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kesehatan

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

mm

Published

on

bayi dirawat di nicu
Bayi dirawat di NICU ketika lahir prematur.

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang baru lahir. Kapan seorang bayi yang baru lahir dirawat di NICU? Bayi yang baru lahir dirawat di NICU ketika ia lahir prematur (kurang dari usia 37 minggu) atau lahir dengan kesulitan bernapas. 

Kebanyakan bayi dirawat di NICU selama 24 jam saja. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi bisa lebih lama dirawat di sana. Ada yang butuh perawatan di NICU selama beberapa hari, ada pula yang berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Tergantung kondisi si adik bayi.

Meski begitu, tak peduli berapa lama bayi berada di NICU, hal ini bisa menjadi masa yang berat bagi orang tua. Mengingat ibu biasanya masih dalam tahap pemulihan pasca melahirkan, Ayahlah yang akan lebih banyak berperan dalam perawatan bayi selama di NICU. Apa yang mesti dilakukan? Berikut panduannya.

Kenali Siapa Dokter yang Menangani

Saat bayi berada di NICU, apalagi di masa pandemi seperti ini, kesempatan Ayah untuk selalu berada di dekat si kecil berkurang. Efeknya, Ayah mungkin sedang tidak ada di tempat kala dokter melakukan visit. Untuk mengatasi hal ini, coba tanyakan kepada perawat siapa saja dokter yang bertanggung jawab atas kondisi si kecil. Karena, bisa saja ada beberapa dokter yang menanganinya. 

Tanyakan pada pukul berapa dokter akan visit atau apakah ada kemungkinan Ayah bisa menemui dokter di poli. Usahakan bertemu langsung dengan dokter setiap hari untuk mengetahui informasi perkembangan kondisi si kecil.

Bantu Antarkan ASI

Bayi yang dirawat di NICU bukan berarti tidak bisa mendapatkan ASI. Si kecil tetap bisa meminum ASI yang diperah yang kemudian diberikan melalui bantu oleh perawat. Demi mendukung si kecil mendapatkan ASI eksklusif, Ayah bisa membantu Bunda yang sedang dalam proses pemulihan pasca melahirkan untuk mengantarkan ASIP. Bawa ASIP dalam cooler bag agar terjaga nutrisinya.

Tetap Lakukan Bonding

Meski si kecil dirawat dalam inkubator, Ayah tetap bisa memulai menjalin bonding. Mintalah waktu sebentar untuk berada di sisinya. Ayah juga bisa menawarkan diri untuk mengganti popok si kecil. Saat berada di sisi inkubator, selalu ajak adik bayi bicara. Nyanyikan lagu pengantar tidur pun boleh.

Beri Penjelasan kepada Si Kakak

Pengalaman ini bukan hanya berat dan membingungkan bagi Ayah dan Bunda, tetapi juga bagi si kakak. Jika si kecil memiliki kakak, pastikan kakak mengerti mengapa adiknya belum bisa pulang ke rumah dan perlu dirawat di rumah sakit. Pun, jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu untuknya dan memperhatikan kebutuhannya. 

Perawatan bayi baru lahir di NICU mungkin akan sangat menguras waktu dan tenaga Ayah dan Bunda, tetapi tetap jangan biarkan si kakak merasa ditinggalkan. Jika Ayah dan Bunda belum bisa meluangkan banyak waktu karena fokus mengurus perawatan bayi di NICU, katakanlah permohonan maaf secara langsung kepada si kakak dan jelaskan alasannya. Minta pula kepada anggota keluarga lain, entah itu kakek atau nenek, untuk sementara waktu memberi perhatian ekstra kepada si kakak.

Perhatikan Diri Sendiri

Di masa seperti ini, Ayah mungkin adalah orang yang diharapkan paling kuat dan tegar. Namun, Ayah juga manusia. Ayah pun pasti merasakan kesedihan dan kebingungan ketika bayi dirawat di NICU. Jika Ayah merasakan hal ini, jangan ragu untuk membaginya bersama Bunda. Ayah juga bisa mencari support group yang beranggotakan orang tua dengan pengalaman yang sama. Dari support group biasanya akan ada banyak hal untuk dipelajari. Oh ya, jangan pula lupakan kebutuhan mendasar Ayah, seperti makan dan tidur. 

Continue Reading

Kesehatan

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

mm

Published

on

ruang nicu
Ruang NICU untuk merawat bayi prematur.

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua tidak dapat menghindari hal ini. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi dilahirkan terlalu dini atau kurang dari 37 minggu. 

Sementara di Indonesia, dari RISKESDAS 2018 diketahui terdapat 675.700 kelahiran prematur di Indonesia setiap tahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kelahiran prematur ke-5 tertinggi di dunia. 

Bayi prematur ini akan dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit hingga organ-organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik untuk dapat hidup secara mandiri. Mengenai apa dan bagaimana ruang NICU, yuk simak beberapa hal ini. 

Ruang NICU adalah

Ruang NICU adalah ruang perawatan bayi baru lahir maupun bayi yang memerlukan perawatan medis khusus. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan pendukung dan staf/perawat yang terlatih.

Alasan bayi dirawat di ruang NICU 

Selama di rahim, si kecil sangat tergantung dengan tubuh Bunda. Ia bernapas dan makan melalui plasenta Bunda. Akan tetapi setelah lahir, ia tidak bisa lagi bergantung kepada Bunda. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan menggunakan organ-organ tubuhnya sendiri untuk bertahan hidup. 

Sayangnya tidak semua bayi terlahir dalam kondisi sehat, sehingga proses adaptasi tersebut tidak serta-merta berjalan mulus. Bayi tersebut memerlukan pertolongan medis untuk bisa hidup. Beberapa alasan yang membuat bayi baru lahir harus dirawat di ruang NICU adalah bayi yang lahir prematur, bayi yang mengalami masalah kesehatan, bayi dengan berat badan rendah dan bayi dengan berat lebih dari 4000 gr (makrosomia).

Berbagai masalah kesehatan yang membuat bayi dirawat di NICU sangat beragam dan juga bergantung dari kondisi bayi pada saat itu. Di antara masalah kesehatan tersebut adalah anemia, gangguan pernapasan, pneumonia, masalah jantung, jaundice (bayi kuning), masalah pencernaan, intra uterine growth restriction (IUGR) atau bayi yang perkembangannya di dalam rahim terhambat

Berapa lama bayi dirawat di NICU?

Jangka waktu perawatan bayi di ruang NICU bisa berbeda-beda, dari hanya beberapa jam, beberapa hari, bahkan berbulan-bulan. Ada banyak faktor yang menentukannya, akan tetapi yang paling dasar adalah apakah bayi sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri; bisa menyusu, bernapas tanpa bantuan alat, dan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Siapa saja yang bertugas di ruang NICU? 

Bertugas menjaga perawatan bayi dengan kebutuhan medis khusus, tentu saja ruang NICU dijaga oleh banyak staf terlatih yang tidak sembarangan. Sebagai pemimpin tim, biasanya ditunjuk seorang neonatologist (dokter anak dengan sub spesialis perawatan bayi prematur), perawat bayi baru lahir, dan suster. Selain itu, fasilitas ini juga didukung oleh tenaga ahli lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan keluarga. Misalnya konselor laktasi, dokter gizi, dokter jantung bahkan psikolog. 

Apakah biaya perawatan NICU ditanggung BPJS?

BPJS Kesehatan yang Bunda miliki hanya dapat digunakan untuk menutupi biaya pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan dan pemeriksaan bayi baru lahir. Jika ternyata si kecil memerlukan perawatan tambahan di rumah sakit, BPJS Bunda tidak dapat menanggungnya. 

Yang perlu Bunda lakukan adalah membuat BPJS untuk si kecil. Akan tetapi perlu dipastikan bahwa Bunda tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan dan aktif membayar iuran. Si kecil harus segera didaftarkan untuk mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Berapa biaya perawatan di ruang NICU?

Mengingat perawatan intensif dengan alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan terlatih, biaya perawatan ruang NICU tentu saja lebih tinggi dari kamar perawatan biasa. Dilansir dari kitabisa.com biaya perawatan bayi di ruang ini bisa mencapai 2 juta rupiah per hari. Biaya ini juga tergantung dari kondisi medis bayi dan perawatan yang ia terima di ruang NICU.

Continue Reading

Kesehatan

Ini yang Perlu Bunda Ketahui tentang Bayi Prematur

mm

Published

on

Kondisi bayi prematur yang belum berkembang utuh, memerlukan perawatan dan perhatian khusus.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya, atau di bawah usia kehamilan 37 minggu. Wajarnya, di dalam rahim Bunda akan terus berkembang dan menyempurnakan diri, sebagai bekal hidupnya ketika terlahir ke dunia. Akan tetapi, karena terlahir sebelum usia yang seharusnya, kondisi tubuh bayi prematur pun belum sempurna. 

Kondisi ini menyebabkan bayi prematur perlu dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit. Mengetahui kondisi bayi prematur merupakan langkah awal untuk dapat merawat bayi prematur dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. 

1. Berat bayi lahir rendah. Semakin matang usia kelahiran bayi, semakin berat pula badannya. Bahkan di usia kehamilan 37 ke atas, janin mulai menumpuk lapisan lemak di kulitnya. Tidak heran jika bayi yang lahir prematur memiliki berat badan yang rendah. Bayi prematur biasanya terlahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg. Seiring usianya, berat badan dan ukurannya juga akan bertambah. 

2. Bayi prematur mungkin akan dirawat di ruang NICU. Jangan panik jika dokter yang menangani si kecil memutuskan untuk merawatnya di NICU. Pahamilah bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi si kecil dan memahami kebutuhannya. Bunda tetap dapat melakukan bonding dengan si kecil. Tanyakan pada fasilitas kesehatan terkait mengenai apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk menjalin komunikasi dengan si kecil. 

3. Di NICU, si kecil mungkin perlu dirawat dalam inkubator dan ‘terikat’ dengan berbagai peralatan medis, Beberapa peralatan itu diperlukan untuk mengatur suhu tubuh dan memonitor tanda vital. Mungkin si kecil juga perlu menggunakan ventilator dan selang makanan yang diperlukan untuk membantunya bernapas dan mengonsumsi makanan. 

4. Bayi prematur masih rentan terhadap kuman. Lahir sebelum matang, menyebabkan bayi prematur memiliki sistem imunitas yang belum berkembang maksimal. Oleh sebab itu, wajib menjaga lingkungannya tetap bersih dan bebas kuman. 

Di NICU, setiap pengunjung wajib mencuci tangannya terlebih dahulu. Penggunaan gaun rumah sakit, masker, dan sarung tangan juga disarankan. Begitu pun ketika si kecil sudah dirawat di rumah, jaga kebiasaan untuk mencuci tangan sebelum memegangnya. Batasi kerabat maupun teman yang berkunjung. Asap rokok juga bisa berbahaya bagi bayi prematur Bunda. 

5. Si kecil memerlukan pemantauan dokter secara rutin. Adalah penting untuk terus menjaga komunikasi dengan dokter anak si kecil dan meng-update perkembangannya. Kunjungan rutin ke dokter tetap perlu dilakukan. Sayangnya, bayi prematur masih rentan tidak hanya terhadap kuman tapi juga terhadap kondisi kesehatan tertentu. Ia pun perlu divaksinasi sesuai jadwal. 

6. Si kecil mungkin mengalami kesulitan menyusui. Selain usus dan paru-parunya yang masih berkembang, si kecil juga masih kesulitan mengisap, menelan dan bernapas secara bersamaan. Padahal, keahlian ini diperlukan untuk memenuhi nutrisinya di luar rahim. Pun, bayi prematur cepat merasa lelah dari kegiatan tersebut. 

Selama di NICU ia memperoleh nutrisi dari infus atau selang yang dimasukkan melalui hidung atau mulutnya. Selang tersebut mengantarkan ASI atau susu formula ke dalam perutnya. 

Ketika si kecil mulai mengisap dari payudara Bunda untuk memperoleh asupan ASI, lakukanlah secara bertahap, yaitu dengan mengkombinasikan menyusui langsung dengan pemberian ASI melalui botol. Akan tetapi, selalu mulai dengan memberikan ASI langsung ya, Bun. Selain itu, beri jarak antar menyusui lebih sering, pasalnya si kecil cenderung menyusu sedikit-sedikit. 

7. Pola tidur bayi prematur berbeda dengan bayi yang lahir sesuai usia. Tidak hanya dalam hal waktu tetapi juga kualitas tidur. Bayi prematur dapat tidur selama 22 jam per hari. Namun karena mereka masih perlu sering menyusu, tidurnya tidak akan terlalu nyenyak. Itu sebabnya mereka akan tampak seperti selalu mengantuk. Bayi prematur baru dapat tidur sepanjang malam di usia 8 atau 9 bulan. 

Itulah tujuh fakta yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. Dengan memahami kondisinya. Bunda pun dapat memberikan perawatan yang tepat untuk si kecil. 

Continue Reading

Trending