fbpx
Connect with us

Kesehatan

Penyebab Pertumbuhan Bayi ASI Terhambat

mm

Published

on

penyebab berat badan bayi asi kurang

Manfaat dan peran ASI dalam proses tumbuh kembang anak sudah bukan hal yang bisa diragukan lagi. Hampir setiap penelitian yang ada membuktikan bahwa ASI memiliki kandungan nutrisi baik yang sangat bermanfaat terhadap anak. Tidak heran jika dokter menganjurkan para ibu untuk memberi buah hati mereka ASI eksklusif selama 6 bulan.

Namun dalam praktiknya, tidak semua bayi ASI mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Bahkan pada beberapa kasus, tumbuh kembang bayi yang diberi ASI eksklusif dapat mengalami hambatan. Lalu, apa saja hal yang dapat menyebabkan bayi ASI mengalami kurang berat badan? Berikut uraiannya

  • Kurangnya Asupan Minum Bayi

Masalah berat badan atau hambatan perkembangan pada anak biasanya disebabkan oleh kurangnya volume nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Sebaiknya bayi menyusu minimal selama 10-15 menit (pada masing-masing payudara). Tujuannya agar bayi mendapatkan ASI hindmilk. Awal ASI keluar masih agak encer dan mengandung lebih banyak air disebut foremilk. Setelah bayi melanjutkan menyusu sampai di atas 10 menit, maka makin keluar ASI hindmilk yang lebih kental dan mengandung banyak lemak untuk menambah berat badan bayi.

Terkadang kita temui ibu yang menyusui anaknya 5 menit payudara kanan, lalu 5 menit payudara kiri. Hal tersebut sebaiknya dihindari, karena bayi hanya akan mendapat asi foremilk yang kandungan utamanya air, sehingga berat badannya kurang.

Baca juga: Kenali 7 Tanda Buah Hati Mendapatkan Cukup ASI

  • Kurangnya Volume Produksi ASI

Volume produksi ASI yang dihasilkan kedua payudara ibu dapat berpengaruh pada kenaikan berat badan bayi. Kita tidak dapat memastikan berapa jumlah ASI yang diminum setiap bayi menyusu. Namun, dapat dinilai apakah terdapat tanda kecukupan ASI pada bayi, misalnya frekuensi bayi berkemih 6-8 kali sehari, warna air kemih kuning jernih (tidak pekat), bayi menyusu tiap 2-3 jam, selama minimal 10-15 menit, bayi tampak kenyang setelah menyusu, tidak tampak menangis kelaparan, setelah menyusu bayi dapat tertidur pulas, payudara terasa kosong setelah disusui, kenaikan berat badan bayi dalam batas normal sesuai usia (kontrol ke dokter, diplot pada kurva pertumbuhan bayi), buang air besar lancar.

  • Asupan Ibu dan Rajin Memompa ASI

Produksi ASI juga dipengaruhi asupan makan ibu. Tentunya bila ibu menjaga asupannya seimbang, mengandung karbohidrat, protein (terutama daging sebagai sumber protein hewani), lemak, vitamin, mineral, dan asupan air yang cukup, maka sangat berpengaruh pada kualitas ASI yang dikeluarkan. Bahkan, sebaiknya sejak remaja, para wanita sudah memperhatikan asupannya, supaya mengkonsumsi makanan bergizi agar pertumbuhan kelenjar payudara baik dan normal. Selama masa kehamilan, ibu juga harus memiliki asupan yang seimbang.

Selain itu, ibu dianjurkan setelah selesai menyusu, payudara dikosongkan dengan memompa, ASI yang dipompa juga dapat dibekukan sebagai ASI perah dan nantinya dapat diberikan ke bayi. Dengan rajin memompa, payudara akan kosong secara teratur sehingga otak akan memberi sinyal untuk diproduksi ASI yang lebih banyak. Keuntungan lainnya dapat mencegah terjadinya sumbatan pada saluran ASI yang dapat menyebabkan ibu menjadi mastitis dan kesakitan.

  • Posisi Menyusu yang Kurang Tepat

Posisi dan perlekatan pada saat menyusui sangat berpengaruh. Sebaiknya ibu memperhatikan posisi yang tepat, yaitu gendong bayi dengan seluruh badan bayi menghadap badan ibu, kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus, posisi hidung dan dagu bayi menghadap payudara, tahan kepala, leher, dan punggung bayi dengan tangan ibu. Untuk perlekatan menyusui yang perlu diperhatikan adalah mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah menghadap keluar, dagu bayi menempel pada payudara, dan mulut bayi menangkup areola ibu (area kehitaman di payudara), bukan hanya menempel pada puting, Jadi, untuk memastikan bayi mendapat asupan ASI yang ideal, perhatikan posisi menyusui mereka.

  • Masalah Kesehatan Bayi

Bunda, ada kalanya masalah yang dialami berasal dari masalah kesehatan bayi yang memang mebutuhkan tata laksana medis khusus, bukan hanya ASI. Apabila terdapat alergi, bayi demam, sering muntah, buang air besar terhambat atau terdapat darah, perut bayi tampak membesar, bayi tampak kesakitan dan rewel, ataupun hal lain yang membuat Bunda khawatir dan bimbang. Jika Bunda sudah melakukan hal-hal di atas namun berat badan si kecil masih belum memadai, silakan periksa kesehatannya lebih lanjut ke dokter.

Nah, itulah penyebab bayi ASI kurang berat badan. Bunda juga diharapkan memiliki waktu istirahat yang cukup agar tidak kelelahan. Bila bunda lelah dan stress, maka dapat berpengaruh juga kepada ASI Bunda. Jangan lupa untuk rutin membawa bayi kontrol ke fasilitas kesehatan terdekat, agar dapat dipantau berat badan, panjang badan, lingkar kepala, serta perkembangannya. Semoga bermanfaat. Yuk, pelajari lebih banyak seputar perawatan bayi dengan cara follow and like Facebook dan Instagram Ibu Sehati. Bunda juga bisa mengunduh Sehati Apps di Google Play Store dan Apple Store.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kesehatan

Panduan untuk Ayah, saat Si Kecil Dirawat di NICU

mm

Published

on

bayi dirawat di nicu
Bayi dirawat di NICU ketika lahir prematur.

Neonatal intensive care unit atau biasa disingkat NICU adalah ruang perawatan intensif bagi bayi yang baru lahir. Kapan seorang bayi yang baru lahir dirawat di NICU? Bayi yang baru lahir dirawat di NICU ketika ia lahir prematur (kurang dari usia 37 minggu) atau lahir dengan kesulitan bernapas. 

Kebanyakan bayi dirawat di NICU selama 24 jam saja. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi bisa lebih lama dirawat di sana. Ada yang butuh perawatan di NICU selama beberapa hari, ada pula yang berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Tergantung kondisi si adik bayi.

Meski begitu, tak peduli berapa lama bayi berada di NICU, hal ini bisa menjadi masa yang berat bagi orang tua. Mengingat ibu biasanya masih dalam tahap pemulihan pasca melahirkan, Ayahlah yang akan lebih banyak berperan dalam perawatan bayi selama di NICU. Apa yang mesti dilakukan? Berikut panduannya.

Kenali Siapa Dokter yang Menangani

Saat bayi berada di NICU, apalagi di masa pandemi seperti ini, kesempatan Ayah untuk selalu berada di dekat si kecil berkurang. Efeknya, Ayah mungkin sedang tidak ada di tempat kala dokter melakukan visit. Untuk mengatasi hal ini, coba tanyakan kepada perawat siapa saja dokter yang bertanggung jawab atas kondisi si kecil. Karena, bisa saja ada beberapa dokter yang menanganinya. 

Tanyakan pada pukul berapa dokter akan visit atau apakah ada kemungkinan Ayah bisa menemui dokter di poli. Usahakan bertemu langsung dengan dokter setiap hari untuk mengetahui informasi perkembangan kondisi si kecil.

Bantu Antarkan ASI

Bayi yang dirawat di NICU bukan berarti tidak bisa mendapatkan ASI. Si kecil tetap bisa meminum ASI yang diperah yang kemudian diberikan melalui bantu oleh perawat. Demi mendukung si kecil mendapatkan ASI eksklusif, Ayah bisa membantu Bunda yang sedang dalam proses pemulihan pasca melahirkan untuk mengantarkan ASIP. Bawa ASIP dalam cooler bag agar terjaga nutrisinya.

Tetap Lakukan Bonding

Meski si kecil dirawat dalam inkubator, Ayah tetap bisa memulai menjalin bonding. Mintalah waktu sebentar untuk berada di sisinya. Ayah juga bisa menawarkan diri untuk mengganti popok si kecil. Saat berada di sisi inkubator, selalu ajak adik bayi bicara. Nyanyikan lagu pengantar tidur pun boleh.

Beri Penjelasan kepada Si Kakak

Pengalaman ini bukan hanya berat dan membingungkan bagi Ayah dan Bunda, tetapi juga bagi si kakak. Jika si kecil memiliki kakak, pastikan kakak mengerti mengapa adiknya belum bisa pulang ke rumah dan perlu dirawat di rumah sakit. Pun, jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu untuknya dan memperhatikan kebutuhannya. 

Perawatan bayi baru lahir di NICU mungkin akan sangat menguras waktu dan tenaga Ayah dan Bunda, tetapi tetap jangan biarkan si kakak merasa ditinggalkan. Jika Ayah dan Bunda belum bisa meluangkan banyak waktu karena fokus mengurus perawatan bayi di NICU, katakanlah permohonan maaf secara langsung kepada si kakak dan jelaskan alasannya. Minta pula kepada anggota keluarga lain, entah itu kakek atau nenek, untuk sementara waktu memberi perhatian ekstra kepada si kakak.

Perhatikan Diri Sendiri

Di masa seperti ini, Ayah mungkin adalah orang yang diharapkan paling kuat dan tegar. Namun, Ayah juga manusia. Ayah pun pasti merasakan kesedihan dan kebingungan ketika bayi dirawat di NICU. Jika Ayah merasakan hal ini, jangan ragu untuk membaginya bersama Bunda. Ayah juga bisa mencari support group yang beranggotakan orang tua dengan pengalaman yang sama. Dari support group biasanya akan ada banyak hal untuk dipelajari. Oh ya, jangan pula lupakan kebutuhan mendasar Ayah, seperti makan dan tidur. 

Continue Reading

Kesehatan

Mengenal Ruang NICU, Fungsi dan Perkiraan Tarif

mm

Published

on

ruang nicu
Ruang NICU untuk merawat bayi prematur.

Tidak ada seorang ibu atau ayah yang ingin melahirkan bayi prematur. Akan tetapi, beberapa orangtua tidak dapat menghindari hal ini. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi dilahirkan terlalu dini atau kurang dari 37 minggu. 

Sementara di Indonesia, dari RISKESDAS 2018 diketahui terdapat 675.700 kelahiran prematur di Indonesia setiap tahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan kelahiran prematur ke-5 tertinggi di dunia. 

Bayi prematur ini akan dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit hingga organ-organ tubuhnya dapat berfungsi dengan baik untuk dapat hidup secara mandiri. Mengenai apa dan bagaimana ruang NICU, yuk simak beberapa hal ini. 

Ruang NICU adalah

Ruang NICU adalah ruang perawatan bayi baru lahir maupun bayi yang memerlukan perawatan medis khusus. Ruangan ini dilengkapi dengan peralatan pendukung dan staf/perawat yang terlatih.

Alasan bayi dirawat di ruang NICU 

Selama di rahim, si kecil sangat tergantung dengan tubuh Bunda. Ia bernapas dan makan melalui plasenta Bunda. Akan tetapi setelah lahir, ia tidak bisa lagi bergantung kepada Bunda. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan menggunakan organ-organ tubuhnya sendiri untuk bertahan hidup. 

Sayangnya tidak semua bayi terlahir dalam kondisi sehat, sehingga proses adaptasi tersebut tidak serta-merta berjalan mulus. Bayi tersebut memerlukan pertolongan medis untuk bisa hidup. Beberapa alasan yang membuat bayi baru lahir harus dirawat di ruang NICU adalah bayi yang lahir prematur, bayi yang mengalami masalah kesehatan, bayi dengan berat badan rendah dan bayi dengan berat lebih dari 4000 gr (makrosomia).

Berbagai masalah kesehatan yang membuat bayi dirawat di NICU sangat beragam dan juga bergantung dari kondisi bayi pada saat itu. Di antara masalah kesehatan tersebut adalah anemia, gangguan pernapasan, pneumonia, masalah jantung, jaundice (bayi kuning), masalah pencernaan, intra uterine growth restriction (IUGR) atau bayi yang perkembangannya di dalam rahim terhambat

Berapa lama bayi dirawat di NICU?

Jangka waktu perawatan bayi di ruang NICU bisa berbeda-beda, dari hanya beberapa jam, beberapa hari, bahkan berbulan-bulan. Ada banyak faktor yang menentukannya, akan tetapi yang paling dasar adalah apakah bayi sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri; bisa menyusu, bernapas tanpa bantuan alat, dan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Siapa saja yang bertugas di ruang NICU? 

Bertugas menjaga perawatan bayi dengan kebutuhan medis khusus, tentu saja ruang NICU dijaga oleh banyak staf terlatih yang tidak sembarangan. Sebagai pemimpin tim, biasanya ditunjuk seorang neonatologist (dokter anak dengan sub spesialis perawatan bayi prematur), perawat bayi baru lahir, dan suster. Selain itu, fasilitas ini juga didukung oleh tenaga ahli lain yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan keluarga. Misalnya konselor laktasi, dokter gizi, dokter jantung bahkan psikolog. 

Apakah biaya perawatan NICU ditanggung BPJS?

BPJS Kesehatan yang Bunda miliki hanya dapat digunakan untuk menutupi biaya pemeriksaan kehamilan, biaya melahirkan dan pemeriksaan bayi baru lahir. Jika ternyata si kecil memerlukan perawatan tambahan di rumah sakit, BPJS Bunda tidak dapat menanggungnya. 

Yang perlu Bunda lakukan adalah membuat BPJS untuk si kecil. Akan tetapi perlu dipastikan bahwa Bunda tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan dan aktif membayar iuran. Si kecil harus segera didaftarkan untuk mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan dari BPJS Kesehatan.

Berapa biaya perawatan di ruang NICU?

Mengingat perawatan intensif dengan alat-alat kesehatan dan tenaga kesehatan terlatih, biaya perawatan ruang NICU tentu saja lebih tinggi dari kamar perawatan biasa. Dilansir dari kitabisa.com biaya perawatan bayi di ruang ini bisa mencapai 2 juta rupiah per hari. Biaya ini juga tergantung dari kondisi medis bayi dan perawatan yang ia terima di ruang NICU.

Continue Reading

Kesehatan

Ini yang Perlu Bunda Ketahui tentang Bayi Prematur

mm

Published

on

Kondisi bayi prematur yang belum berkembang utuh, memerlukan perawatan dan perhatian khusus.

Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum waktunya, atau di bawah usia kehamilan 37 minggu. Wajarnya, di dalam rahim Bunda akan terus berkembang dan menyempurnakan diri, sebagai bekal hidupnya ketika terlahir ke dunia. Akan tetapi, karena terlahir sebelum usia yang seharusnya, kondisi tubuh bayi prematur pun belum sempurna. 

Kondisi ini menyebabkan bayi prematur perlu dirawat di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit. Mengetahui kondisi bayi prematur merupakan langkah awal untuk dapat merawat bayi prematur dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. 

1. Berat bayi lahir rendah. Semakin matang usia kelahiran bayi, semakin berat pula badannya. Bahkan di usia kehamilan 37 ke atas, janin mulai menumpuk lapisan lemak di kulitnya. Tidak heran jika bayi yang lahir prematur memiliki berat badan yang rendah. Bayi prematur biasanya terlahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg. Seiring usianya, berat badan dan ukurannya juga akan bertambah. 

2. Bayi prematur mungkin akan dirawat di ruang NICU. Jangan panik jika dokter yang menangani si kecil memutuskan untuk merawatnya di NICU. Pahamilah bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi si kecil dan memahami kebutuhannya. Bunda tetap dapat melakukan bonding dengan si kecil. Tanyakan pada fasilitas kesehatan terkait mengenai apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk menjalin komunikasi dengan si kecil. 

3. Di NICU, si kecil mungkin perlu dirawat dalam inkubator dan ‘terikat’ dengan berbagai peralatan medis, Beberapa peralatan itu diperlukan untuk mengatur suhu tubuh dan memonitor tanda vital. Mungkin si kecil juga perlu menggunakan ventilator dan selang makanan yang diperlukan untuk membantunya bernapas dan mengonsumsi makanan. 

4. Bayi prematur masih rentan terhadap kuman. Lahir sebelum matang, menyebabkan bayi prematur memiliki sistem imunitas yang belum berkembang maksimal. Oleh sebab itu, wajib menjaga lingkungannya tetap bersih dan bebas kuman. 

Di NICU, setiap pengunjung wajib mencuci tangannya terlebih dahulu. Penggunaan gaun rumah sakit, masker, dan sarung tangan juga disarankan. Begitu pun ketika si kecil sudah dirawat di rumah, jaga kebiasaan untuk mencuci tangan sebelum memegangnya. Batasi kerabat maupun teman yang berkunjung. Asap rokok juga bisa berbahaya bagi bayi prematur Bunda. 

5. Si kecil memerlukan pemantauan dokter secara rutin. Adalah penting untuk terus menjaga komunikasi dengan dokter anak si kecil dan meng-update perkembangannya. Kunjungan rutin ke dokter tetap perlu dilakukan. Sayangnya, bayi prematur masih rentan tidak hanya terhadap kuman tapi juga terhadap kondisi kesehatan tertentu. Ia pun perlu divaksinasi sesuai jadwal. 

6. Si kecil mungkin mengalami kesulitan menyusui. Selain usus dan paru-parunya yang masih berkembang, si kecil juga masih kesulitan mengisap, menelan dan bernapas secara bersamaan. Padahal, keahlian ini diperlukan untuk memenuhi nutrisinya di luar rahim. Pun, bayi prematur cepat merasa lelah dari kegiatan tersebut. 

Selama di NICU ia memperoleh nutrisi dari infus atau selang yang dimasukkan melalui hidung atau mulutnya. Selang tersebut mengantarkan ASI atau susu formula ke dalam perutnya. 

Ketika si kecil mulai mengisap dari payudara Bunda untuk memperoleh asupan ASI, lakukanlah secara bertahap, yaitu dengan mengkombinasikan menyusui langsung dengan pemberian ASI melalui botol. Akan tetapi, selalu mulai dengan memberikan ASI langsung ya, Bun. Selain itu, beri jarak antar menyusui lebih sering, pasalnya si kecil cenderung menyusu sedikit-sedikit. 

7. Pola tidur bayi prematur berbeda dengan bayi yang lahir sesuai usia. Tidak hanya dalam hal waktu tetapi juga kualitas tidur. Bayi prematur dapat tidur selama 22 jam per hari. Namun karena mereka masih perlu sering menyusu, tidurnya tidak akan terlalu nyenyak. Itu sebabnya mereka akan tampak seperti selalu mengantuk. Bayi prematur baru dapat tidur sepanjang malam di usia 8 atau 9 bulan. 

Itulah tujuh fakta yang perlu Bunda ketahui tentang bayi prematur. Dengan memahami kondisinya. Bunda pun dapat memberikan perawatan yang tepat untuk si kecil. 

Continue Reading

Trending